URnews

Material Vulkanik Masih Keluar, Khofifah Imbau Warga Tak Dekati Zona Merah Semeru

Nivita Saldyni, Rabu, 8 Desember 2021 17.48 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Material Vulkanik Masih Keluar, Khofifah Imbau Warga Tak Dekati Zona Merah Semeru
Image: Salah satu rumah warga yang terdampak erupsi Semeru. (Dok. Humas Pemprov Jatim)

Surabaya - Gunung Semeru terpantau masih terus mengeluarkan material vulkanik hingga saat ini. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun meminta masyarakat sabar dan tak mendekati zona merah. 

Khofifah mengimbau agar masyarakat melakukan aktivitas dalam radius aman. Seperti menghindari arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, mewaspadai awan panas guguran (APG), guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, termasuk mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

"Bagi masyarakat yang tidak berkepentingan agar jangan mendekati zona merah karena berbahaya. Apalagi kalau cuma untuk sekedar berselfie dan mengambil foto bencana. Lokasi bencana, bukan lokasi wisata," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (8/12/2021).

Untuk itu ia meminta agar masyarakat tak mengabaikan keselamatan diri hanya demi eksistensi di media sosial.

Pasalnya bukan hanya awan panas guguran Gunung Semeru yang masih berpotensi terjadi, namun tingginya curah hujan di kawasan Gunung Semeru juga dikhawatirkan berpotensi menimbulkan banjir lahar dingin. 

"Daripada berselfie ria di lokasi bencana, baiknya berempati dengan menghimpun dan menyalurkan bantuan atau mendoakan para korban bencana yang sampai saat ini ada yang masih hilang belum ditemukan," sambungnya. 

Sementara itu hingga saat ini ia mengatakan bahwa Pemprov Jatim bersama Pemkab Lumajang, TNI- POLRI, BNPB dan segenap relawan terus berupaya memberikan pelayanan kepada para penyintas secara optimal. Termasuk untuk proses relokasi pemukiman warga terdampak, saat ini dalam proses identifikasi lokasi yang semua opsinya terkonfirmasi milik Perhutani.

Data Terbaru Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru

Sebagai informasi, hingga Selasa (8/12/2021) pukul 12.00 WIB, data Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru mencatat ada 5.171 warga yang mengungsi.

Mereka sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Jember tercatat 94 orang, di Kabupaten Malang terdapat 96 orang, dan di Kabupaten Blitar 20 orang.

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan sembilan titik yang ditempati oleh 985 jiwa, di Kecamatan Candipuro enam titik dengan 1.733 jiwa, di Kecamatan Pasirian 4 empat titik dengan 974  jiwa, di Kecamatan Lumajang dengan 199 jiwa, di Kecamatan Tempeh dengan 459 jiwa, di Kecamatan Sumberseko dengan 67 jiwa, di Kecamatan Sukodono ada 191 jiwa, dan lainnya tersebar di tujuh kecamatan lain di Lumajang.

Sementara data korban jiwa tercatat ada 38 jiwa, warga luka-luka 56 jiwa, dan hilang 13 jiwa. Jumlah populasi terdampak sendiri tercatat sebanyak 5.205 jiwa.

Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi.

Selain dampak korban jiwa, APG juga mengakibatkan 2.970 unit rumah, 24 unit sarana pendidikan, 5 unit sarana ibadah, satu unit faskes, dan satu unit jembatan yang terdampak.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait