URnews

MCI Luncurkan Program Summer Act, Bantu UMKM di Malang Raya

Shelly Lisdya, Rabu, 14 Oktober 2020 14.38 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
MCI Luncurkan Program Summer Act, Bantu UMKM di Malang Raya
Image: Ilustrasi UMKM. (Pixabay)

Malang - Jawa Timur menduduki peringkat kedua dalam sebaran jumlah kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia.

Sejak masuknya pandemi pada Maret lalu, telah menyebabkan dampak besar, tidak hanya di sektor kesehatan namun juga di sektor ekonomi, khususnya terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Untuk itu, Mercy Corps’ COVID-19 Resilience Fund dan Merck Sharp & Dohme (MSD) mendukung Mercy Corps Indonesia (MCI) melalui Program Strengthening Micro and Small Entrepreneurs’ Resilience against COVID-19 (Summer Act) akan mengimplementasikan program pemberdayaan untuk meningkatkan ketangguhan usaha mikro dan kecil (UMK) terhadap pandemi COVID-19.

Persiapan program Summer Act telah dilaksanakan sejak Agustus 2020 dan program akan dilaksanakan hingga bulan Juni 2021. Dan ditargetkan akan menjangkau 42.500 pengusaha mikro dan kecil di Malang Raya, di mana minimal 30 persen di antaranya merupakan perempuan.

Diketahui, Malang Raya memang menjadi penopang ekonomi lokal Jawa Timur, dikarenakan merupakan salah satu pusat pendidikan, pariwisata, serta industri, dan sektor UMKM.

Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018, terdapat lebih dari 390 ribu UMK di Malang Raya. Hal ini lah yang kemudian MCI memilih Malang Raya.

“Kami sangat percaya dengan pentingnya kolaborasi, terutama dalam situasi sulit seperti saat ini, di mana setiap kontribusi yang diberikan untuk mengatasi dampak dari pandemi akan sangat berarti. Oleh karena itu, melalui kolaborasi dengan MCI dan dukungan dari kementerian terkait serta pemerintah daerah, kami berharap dapat membantu masyarakat serta usaha kecil menengah yang terdampak dan menguatkan mereka dengan kemampuan yang diperlukan seperti digital dan keuangan di masa new normal atau pasca pandemi," ujar Direktur, PT Merck Sharp & Dohme (MSD) Tbk, Erwin Agung saat webinar, Rabu (14/10/2020).

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh MCI pada 29 August hingga 2 September 2020 di Malang Raya, MCI menemukan bahwa 60 persen dari 151 responden UMK mengalami penurunan penghasilan karena berkurangnya jumlah pesanan atau pembeli.

Selanjutnya, 38 persen responden juga menyatakan bahwa mereka membutuhkan dukungan dalam mengakses modal kerja serta 33 persen membutuhkan dukungan dalam mengakses pelatihan dan pendampingan usaha.

Terkait dengan protokol kesehatan dalam usaha, 40 persen masih membutuhkan dukungan dalam penyediaan perlengkapan kebersihan seperti masker, antiseptik, sabun dan lainnya.

1602661294-webinar-UMKM.jpgWebinar peluncuran Summer Act oleh MCI

Sedangkan 31 persen masih membutuhkan dukungan dalam penyediaan fasilitas cuci tangan, dan 29 persen masih membutuhkan informasi mengenai penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan usaha.

Untuk merespon kebutuhan UMK terdampak COVID-19 di Malang Raya, program Summer Act akan melakukan beberapa kegiatan, di antaranya yakni;

1. Diseminasi materi kampanye komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) mengenai kesadaran dan risiko mengenai COVID-19, cara mitigasinya, serta protokol kesehatan yang dapat diintegrasikan dalam aktivitas usaha kepada 42.500 UMK.

2. Mendistribusikan fasilitas cuci tangan kepada 9.000 UMK dan memberikan akses terhadap perlengkapan kebersihan (masker, antiseptik, sabun dan lainnya) kepada dua ribu UMK.

3. Memberikan pelatihan pengembangan usaha secara digital dan memfasilitasi hingga 5.500 pengusaha mikro dan kecil untuk mengakses pendampingan usaha digital.

4. Memfasilitasi akses modal kerja kepada 525 UMK melalui lembaga keuangan formal.

"Pengalaman MCI dalam melaksanakan berbagai program kewirausahaan menunjukkan bahwa digital literacy sangat dibutuhkan oleh UMKM agar mampu berkembang dalam ekosistem digital di masa mendatang. Terjadinya pandemi COVID-19 semakin memperkuat kebutuhan ini, oleh sebab itu, MCI mengembangkan aplikasi UMKM Tangguh sebagai sarana komunikasi, informasi, dan edukasi yang dapat diandalkan oleh UMKM agar dapat beradaptasi dan terus mengembangkan usahanya,” ujar Direktur Eksekutif MCI, Ade Soekadis. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait