URnews

Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Tokoh JIL: Kawasan Cikini Makin Indah

Eronika Dwi, Rabu, 11 November 2020 15.29 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Tokoh JIL: Kawasan Cikini Makin Indah
Image: Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (megawatisoekarnoputri_/Instagram)

Jakarta - Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla menanggapi kritik tajam Megawati Soekarnoputri terkait Jakarta yang disebutnya amburadul di bawah komando Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Megawati, kepala daerah itu seharusnya bisa membangun kotanya menjadi city of intellectual karena mereka selalu diajarkan oleh partai, bagaimana harus menjadi pemimpin yang memperjuangkan rakyat.

Megawati pun menyayangkan Kampus UNJ (Universitas Negeri Jakarta) di Rawamangun, Jakarta, yang belum masuk kategori city of intellect. Padahal, prasasti yang pertama kali menyampaikan visi itu justru berada di sana.

"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Dulu waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950..... Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi city of intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," kata Megawati saat menghadiri Dialog Kebangsaan, Selasa (10/11/2020) kemarin.

Melalui akun Twitternya, Ulil menilai pernyataan yang dilontarkan Megawati sangat tidak tepat. Pasalnya, Ulil justru melihat bahwa kondisi Jakarta saat ini sudah mengalami perubahan, khususnya dalam sektor pembangunan.

"Jakarta makin amburadul? Ndaklah, Bu. Ada perkembangan yang layak dipuji. Misalnya, kawasan Cikini saat ini makin indah. Enak untuk jalan kaki. Trotoarnya lebar. Begitu juga Jl. Wahid Hasyim hingga Sabang, makannya ramah buat pejalan kaki," kata Ulil, Rabu (11/11/2020).

Ulil lalu menyinggung soal pernyataan Megawati mengenai gelar 'city of intellect'. Ulil mengatakan, meski Jakarta tidak mendapat gelar tersebut, namun banyak kalangan intelektual yang tinggal di Jakarta.

"Jakarta memang tidak mendapat gelar 'City of Intellectual' (Istilah yang lebih tepat mestinya: Studen City), tetapi para kaum intelektual terbaik dari pelbagai pelosok negeri ini berbondong-bondong ingin tinggal di Jakarta," papar Ulil.

Lebih lanjut, Ulil mengajak agar semua pihak bisa bersikap adil terkait kinerja pemerintah, baik daerah maupun pusat.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Anies sudah melakukan banyak hal untuk Indonesia dan Jakarta.

"Ada yang kurang dan harus dikritik, tetapi ada kemajuan juga yang mesti dihargai," kata Ulil.

"Mari kita kembangkan budaya kritik yang sekaligus dibarengi dengan apresiasi. Sehingga kita tidak terjatuh pada 'penyakit politik' Amerika sekarang ini. Di sana, polarisasi politik sudah begitu parah; birpartisanisme atau sikap adil pada kedua belah pihak sulit dicapai," lanjutnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait