Sebut Jakarta Amburadul, Megawati Kini Jadi Sorotan
Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri lagi-lagi jadi sorotan publik. Kali ini, pernyataan Megawati yang menyatakan kondisi DKI Jakarta amburadul jadi kontroversi hingga hari ini, Rabu (11/11/2020).
Pernyataan soal kondisi DKI Jakarta amburadul itu disampaikan Megawati dalam acara penyerahan penghargaan 'Kota Mahasiswa' atau 'City of Intellectual' oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kepada tiga pemimpin daerah yang merupakan kader PDI Perjuangan, Selasa (10/11/2020) lalu.
Tiga pemimpin daerah itu adalah Hendrar Pribadi Wali Kota Semarang, FX Hadi Rudyatmo Wali Kota Solo, dan Tri Rismaharini Walikota Surabaya.
"Terima kasih yang jadi peringkat kesatu, kedua, dan ketiga, Semarang, Solo, Surabaya. Itu adalah anak-anak dari partai saya," kata Megawati, dikutip dari keterangan resminya.
Menurutnya, ketiga kepala daerah itu telah berhasil membangun kota menjadi city of intellectual karena PDI Perjuangan selalu mengajarkan kadernya cara bagaimana harus menjadi pemimpin yang memperjuangkan rakyat.
Ia bahkan menyayangkan Jakarta, tempat di mana Kampus UNJ berada malah tak berhasil masuk kategori city of intellect. Padahal prasasti yang pertama kali menyampaikan visi itu justru dari sana.
"Sayang kan kalau Rawamangun belum berhasil jadi city of intellect. Jadi para akademisi, saya mohon sangat, secara akademis kita melihat kita ini tujuannya mau kemana," pesan Presiden ke-5 RI itu.
"Saya juga saksi hidup di Jakarta ini, dulu waktu pindah dari Yogyakarta ke Jakarta pada 1950. Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul," pungkasnya.
Sontak pernyataan Megawati ini pun menjadi sorotan dan mendapat respons beragam dari netizen. Bahkan netizen jadi terbelah dua menanggapi pernyataan tersebut.
"Beneran nih Jakarta tuh amburadul? Kok nurut gue bahkan Jaktim aja baru tersentuh pembangunan beberapa tahun terakhir ini. Jaktim lebih ketata, jalanan bahkan Jalanan sempit di kampung-kampung aja jadi lebih bagus," cuit salah seorang netizen.
"Sgt setuju Jakarta makin amburadul, terutama kedisiplinan pemotor: lawan arus, knalpot bising & tidak adanya inisiatif konsistensi Polisi @TMCPoldaMetro @NTMCLantasPolri tindak tegas di tempat. Blm lagi masalah budaya nyampah, perusakan fasum anarkis @aniesbaswedan @DKIJakarta," curhat netizen lainnya.
Nah, Urbanreaders khususnya warga DKI Jakarta gimana nih menurut kamu?