URstyle

Mengenal Diet Water Fasting, Ini Manfaat dan Risikonya 

Griska Laras, Rabu, 19 Januari 2022 16.10 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Diet Water Fasting, Ini Manfaat dan Risikonya 
Image: Ilustrasi meminum air putih (Freepik/pressfoto)

Jakarta - Water fasting diet atau diet air putih makin populer beberapa tahun terakhir. Metode diet ini dilakukan banyak orang karena bisa menurunkan berat badan dengan cepat. 

Selama berpuasa, kamu tidak boleh makan atau minum apapun selain air putih. Orang-orang yang menjalani diet ini biasanya minum  2 sampai 3 liter air putih per hari. 

Diet air putih umumnya dilakukan selama 24 sampai 72 jam. Tapi yang perlu diperhatikan, kamu tidak boleh puasa lebih lama dari jangka waktu tersebut karena berbahaya bagi kesehatan. 

Manfaat dan Risiko Water Fasting Diet 

Beberapa studi menyebut diet air putih bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga kanker. Diet ini mampu menurunkan tekanan darah dan membuatnya stabil. 

Dalam jurnal ‘Randomized cross-over trial of short term water only fasting metabolic and cardiovascular consequences’, orang yang berpuasa memiliki tingkat trigliserida dan kolesterol yang lebih rendah. Sebagaimana diketahui, dua zat tersebut merupakan pemicu penyakit kardiovaskular. 

Selain itu, water fasting juga mampu meningkatkan sensitivitas insulin sehingga menurunkan risiko diabetes tipe dua. 

Meski mampu membuat berat badan cepat menyusut, water fasting tidak bisa dilakukan dalam jangka waktu panjang karena bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu. 

Diet ini berbahaya bagi orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit ginjal kronis, gangguan makan, atau GERD. 

Selain itu, ibu hamil dan menyusui serta remaja di bawah 18 tahun juga tidak dianjurkan melakukan diet water fasting. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait