URstyle

Mengenal Intoleransi Laktosa dan Cara Menyikapinya

Itha Prabandhani, Rabu, 11 November 2020 09.20 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Intoleransi Laktosa dan Cara Menyikapinya
Image: Freepik

Jakarta - Meski jarang disebut, intoleransi laktosa adalah kondisi yang banyak terjadi pada orang di dunia, khususnya di Asia loh, guys. 

Kebanyakan orang sering menyamakannya dengan alergi susu. Namun, sebenarnya intoleransi laktosa tidak sama dengan alergi susu, guys.

Alergi susu adalah reaksi yang ditimbulkan sistem kekebalan tubuh terhadap protein tertentu dalam susu. Sedangkan intoleransi laktosa terjadi karena saluran pencernaan tidak cukup banyak memproduksi enzim laktase.

Padahal, enzim ini sangat dibutuhkan tubuh untuk memproses laktosa, yaitu zat gula yang ada di dalam susu.

Nah, karena kurangnya enzim laktase dalam tubuh, si penderita intoleransi laktosa bakal merasakan ketidaknyamanan setelah mengonsumsi produk susu dan olahannya. Misalnya, mengalami perut kembung, melilit, mual, muntah, dan diare. 

Rasa tidak nyaman dalam perut akan seketika muncul sesudah mengonsumsi susu atau produk olahannya, seperti keju dan yoghurt. 

Beberapa orang juga nggak bisa mengonsumsi es krim, kue, atau kopi susu meski hanya mengandung sedikit susu di dalamnya.

Normalnya, enzim laktase akan memecah laktosa dalam susu menjadi glukosa dan galaktosa di dalam usus halus. Dua jenis gula tersebut kemudian diserap ke dalam aliran darah melalui lapisan usus.

Dalam kondisi usus halus kekurangan enzim laktase, laktosa ini nggak bisa diproses dan diserap oleh tubuh dan akan terus bergerak menuju usus besar. 

Di usus besar, laktosa difermentasi oleh bakteri sehingga menghasilkan zat asam dan gas berlebihan. Nah, kondisi inilah yang akan menyebabkan munculnya gejala intoleransi laktosa.

Sayangnya, hingga saat ini kondisi intoleransi laktosa ini belum ada obatnya, guys. Meski oleh para dokter intoleransi laktosa dianggap tidak berbahaya, kondisi ini dapat disikapi dengan beberapa cara, guys! 

Penuhi Kebutuhan Kalsium dari Sumber Lain

1605059912-kalsium.jpgSumber: Freepik

Karena kamu nggak bisa mendapatkan kalsium dari susu sapi, penuhilah kebutuhan kalsium harian kamu dari sumber yang lain. Kamu bisa mengonsumsi tahu, tempe, susu kedelai, pakcoy, bayam, ikan, kacang-kacangan, dan brokoli.

Pilih Produk Bebas Laktosa

1605059961-bebas-laktosa.jpgSumber: Freepik

Pilih produk yang bebas laktosa atau yang sedikit mengandung laktosa. Beberapa produk olahan susu, seperti yoghurt, biasanya memiliki kadar laktosanya sedikit dan mungkin masih bisa ditoleransi oleh tubuh kamu.

Banyak Konsumsi Kacang-kacangan

1605059943-kacang2an.jpgSumber: Freepik

Berbagai produk kacang-kacangan seperti kacang almond atau edamame, kaya kandungan kalsium dan protein. Kamu bisa memasukkan kacang ke dalam menu makanan harian kamu, atau menjadikannya sebagai cemilan.

Konsumsi Suplemen Enzim Laktase

1605059934-minum-suplemen.jpgSumber: Freepik

Untuk membantu pencernaan kamu memproses laktosa, konsumsilah suplemen enzim laktase untuk menggantikan enzim yang tak diproduksi secara sempurna oleh tubuh kamu. Dengan begitu, kamu dapat menikmati susu dan produk olahannya dengan lebih nyaman.

Berkonsultasilah pada Ahlinya

1605059949-konsultasi-pada-ahli.jpgSumber: Freepik

Jika kamu merasakan ketidaknyamanan dalam pola makan harianmu, tanyakan pada ahli gizi untuk mendapat saran yang tepat tentang menu harian yang cocok untukmu.

Hal ini untuk memastikan kamu tetap mendapatkan asupan gizi yang seimbang, tanpa merasakan gejala intoleransi laktosa yang membuatmu tak nyaman.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait