URnews

Mengenal Istilah Reshuffle dalam Dunia Politik

Nivita Saldyni, Rabu, 23 Maret 2022 19.41 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Istilah Reshuffle dalam Dunia Politik
Image: Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersama 38 menteri dan pejabat setinggi menteri yang masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. (Dok. Kominfo RI)

Jakarta - Beberapa hari terakhir isu reshuffle kabinet kian santer terdengar. Menurut kabar yang beredar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal kembali melakukan reshuffle pada akhir bulan Maret ini.

Namun kabar itu sempat ditepis oleh Stafsus Mensesneg Faldo Maldini, Sabtu (19/3/2022). Menurutnya, isu reshuffle kabinet itu hanyalah gosip belaka.

“Soal bongkar pasang kabinet ini, kalau gossip politik selalu ada jelang Rabu Pon. Memang begitu kan imannya orang-orang politik, jadi ya sudah biasalah,” kata Faldo kepada wartawan.

“Kita sudah punya semua, maka kita tunggu tantangan baru apa yang dinilai penting oleh Presiden untuk direspons. Jadi jangan terus imajinasikan bagi-bagi kue politik seperti yang biasa diyakini pemain politik,” sambungnya.

Yap, kata reshuffle memang bukan istilah baru dalam dunia politik. Namun, tahukah kamu apa pengertian dari reshuffle itu sendiri?

Apa Itu Reshuffle?

Dalam Bahasa Indonesia, reshuffle berarti perombakan. Mengutip dari Oxford Learner’s Dictionaries, Rabu (23/3/2022), reshuffle diartikan sebagai suatu tindakan yang mengubah pekerjaan yang dilakukan sekelompok orang, misalnya di pemerintahan. Sementara Cambridge Dictionary mengartikan reshuffle sebagai perubahan posisi orang atau suatu hal dalam kelompok tertentu.

Jika dikaitkan dengan pemerintahan istilah reshuffle kabinet tentu bukan hal yang asing lagi. Menurut Institute for Government, reshuffle kabinet bisa terjadi saat ada menteri yang mengundurkan diri, sehingga perlu ada penggantinya. Atau bisa juga saat ada beberapa menteri kabinet yang berganti departemen atau mundur dari pemerintahan.

Reshuffle Kabinet dalam Kepemimpinan Presiden Jokowi

Jokowi sendiri telah beberapa kali melakukan reshuffle kabinet sejak menduduki kursi Presiden RI pada 2014. Tercatat sudah ada lima kali reshuffle kabinet pada masa kepemimpinan Jokowi, di antaranya di tahun 2015, 2016, dua kali di tahun 2018, dan yang terakhir pada 2020.

Perombakan pertama dilakukan Jokowi pada 12 Agustus 2015, saat ia belum genap setahun menjabat sebagai Presiden. Saat itu, ada tujuh menteri yang diganti oleh Jokowi. Di antaranya ada Luhut Binsar Pandjaitan yang diangkat jadi Menko Polhukam, Darmin Nasution jadi Menko Perekonomian, Sofyan Djalil jadi Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rizal Ramli jadi Menko Bidang Kemaritiman, Thomas Lembong jadi Menteri Perdagangan, Pramono Anung jadi Sekretaris Kabinet, dan Teten Masduki yang jadi Kepala Staf Kepresidenan.

Kemudian, pada 27 Juli 2016, Jokowi kembali merombak kabinet. Kali ini perombakan dilakukan secara besar-besaran dengan adanya 14 posisi yang diganti. Jokowi mengangkat Sri Mulyani Indrawati jadi Menteri Keuangan, Budi Karya Sumadi jadi Menteri Perhubungan, Bambang Brodjonegoro jadi Menteri PPN/Kepala Bappenas, Muhadjir Effendy jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Sofyan Djalil jadi Menteri Agraria dan Tata Ruang, Archandra Tahar jadi Menteri ESDM, Airlangga Hartarto jadi Menteri Perindustrian, Eko Putro Sandjojo jadi Menteri Desa dan PDTT, Asman Abnur jadi Menteri PAN-RB, Luhut Binsar Pandjaitan jadi Menko Kemaritiman, Wiranto jadi Menko Polhukam, Enggartiasto Lukita jadi Menteri Perdagangan, Thomas Lembong jadi Kepala BKPM, dan Franky Sibarani jadi Wakil Menteri Perindustrian.

Pada 2018, Jokowi tercatat dua kali melakukan perombakan kabinet. Pertama pada 17 Januari 2018 dan kedua pada 15 Agustus 2018.

Pada reshuffle ketiga, Jokowi mengangkat Idrus Marham sebagai Menteri Sosial untuk menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang maju dalam Pilkada Jawa Timur. Jokowi juga mengangkat Teten Masduki sebagai Koordinator Staf Khusus Presiden dan Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Pada reshuffle keempat, Jokowi mengangkat Syafruddin sebagai Menteri PAN-RB untuk menggantikan Asman Abnur. Tak berselang lama, pada 24 Agustus 2018, Jokowi mengangkat Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Sosial untuk menggantikan Idrus Marham.

Terakhir, Jokowi mengganti enam posisi menteri pada 23 Desember 2020. Mereka adalah Tri Rismaharini yang diangkat sebagai Menteri Sosial menggantikan Juliari Batubara, Sandiaga Salahuddin Uno jadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio, Yaqut Cholil Qoumas jadi Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi, Budi Gunadi Sadikin jadi Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto, Wahyu Sakti Trenggono jadi Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Edhy Prabowo, dan Muhammad Lutfi jadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait