URguide

Mengenal Parasocial Relationship, Apa Dampak Terberatnya?

Shelly Lisdya, Jumat, 1 Juli 2022 19.12 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Parasocial Relationship, Apa Dampak Terberatnya?
Image: Ilustrasi fans KPop. (Pinterest)

Jakarta - Para penggemar yang tergila-gila dengan idola mereka sering dilabeli dengan orang yang memiliki halusinasi tinggi. Bahkan, tak sedikit dari para fans yang berperilaku seolah-olah dekat dan saling mengenal secara personal. 

Ternyata, hubungan seperti itu dalam ilmu psikologi disebut dengan parasocial relationship atau hubungan parasosial. 

Jika seseorang yang sudah di fase ini, biasanya mereka cenderung tidak hanya menyukai karya sang idola, fans juga bisa sangat tertarik dengan kehidupan pribadi mereka. Fans akan mengikuti setiap kabar dan gerak-gerik idola bahkan merasa mengenal dekat dan merasakan hubungan emosional yang sebenarnya tidak nyata. 

Hal tersebut bisa menjadi hal yang positif, tetapi tidak jarang bisa memberikan pengaruh negatif. Lantas bagaimana dampaknya?

Psikolog, Denrich Suryadi menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa kemudian hubungan parasosial ini dapat terjadi. Seperti, para fans merasa terhubung langsung dengan sosok yang mereka idolakan baik melalui penampilan, genture, hingga perilaku sang idola.

Tak jarang, para fans merasa bahwa kesenangan yang tidak bisa mereka dapat di dunia nyata, bisa didapatkan melalui hubungan parasosial mereka dengan sang idola. 

"Dari para ini kan artinya semu ya, nggak ada tapi dianggap ada dan jika dilihat dari fenomena sekarang kan kekaguman terhadap figur publik. Saking kagumnya itu sampai berhalusinasi, seakan-akan dekat dengan idol tadi, dan ini lah yang membentuk parasosial relationship," katanya dalam program URlife, Jumat (1/7/2022).

Adanya hubungan parasosial ternyata dapat berdampak positif dan negatif. Dampak positifnya apabila disikapi dengan bijak, keberadaan individu/sosok yang kita idolakan akan menjadi motivasi, penyemangat, dan kontrol untuk kita merefleksikan dan memperbaiki diri.

Hal ini yang juga dibenarkan oleh salah satu fans, Bunga.

"Kalau dampak positifnya ya emang kita bisa semangat, seperti menggapai impian atau lainnya. Tapi imi kesenangan semata, cuma KPop itu nggak 100 persen seneng banyak juga sedihnya. Karena itu reaksi alami pribadi," kata Bunga.

Sementara ada dampak negatif untuk para penggemar yang terbilang masuk dalam parasosial ini, yakni mereka akan cenderung fanatisme dan obsesi.

"Dari yang sering aku perhatikan itu para fans ini nggak hanya ke ke sesama fans aja, bahkan juga idol sering membully, ada banyak contoh salah satunya terkait kedekatan idol dengan pasangannya. Kebanyakan kritik, idolnya juga dikritik dan ini lumayan sadis," lanjut Bunga.

Nah, untuk cara ngebatasin biar tidak kejebak parasosial, Denrich mengatakan, ada baiknya kita dan para penggemar idol harus berpikir rasional. 

"Semakin kita dewasa dan usia bertambah itu logika makin berkembang itu membuat kita semakin berpikir realistis dan bisa membedakan antara logika dan emosi," kata Denrich.

"Mereka harus tahu, kalau ingin mengikuti sesuatu ya harus memiliki filter. Kapan harus belok atau berhenti, jadi kita nggak akan merugikan siapapun," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait