Mengenal Perbedaan Data Engineer, Data Analyst dan Data Scientist

Jakarta - Data engineer, data analyst dan data scientist adalah pekerjaan yang banyak dicari di industri teknologi akhir-akhir ini. Namun meski sama-sama berurusan dengan data, ketiga profesi ini berbeda loh, Urbanreaders.

Nah Urbanreaders yang tertarik berprofesi sebagai data engineer atau data analyst maupun data scientist wajib tahu nih perbedaan dari tiga profesi ini. Yuk simak perbedaan ketiga profesi tersebut berikut ini!

Perbedaan Data Engineer, Data Analyst, dan Data Scientist

Yap ketiga profesi ini berbeda meski sama-sama berurusan dengan data. Namun ketiga profesi ini saling melengkapi dan susah untuk berdiri sendiri.

Lalu siapa sih data engineer, data analyst dan data scientist itu? Melansir situs Edureka, data analyst adalah seorang yang bertugas mengambil data, menganalisisnya, dan menggunakannya untuk membantu perusahaan membuat keputusan bisnis di suatu perusahaan.

Sementara data engineer adalah mereka yang terlibat dalam mempersiapkan data. Merekalah yang mengembangkan, membangun, menguji & memelihara sistem di sebuah perusahaan agar perusahaan memiliki sumber data yang baik. Sedangkan data scientist adalah mereka yang bertugas menganalisis dan menafsirkan data yang kompleks tersebut.

Menariknya, Harvard Business Review pada 2012 pernah menyebut bahwa data scientist adalah pekerjaan paling seksi di abad 21. Sementara World Economic Forum (WEF) apda laporannya di tahun 2020 mengatakan bahwa profesi data analysts dan data scientists jadi salah satu profesi yang paling bersinar di tahun 2025.

Namun untuk menjadi seorang data engineer, data analyst, ataupun data scientist gak bisa sembarang orang. Ada beberapa keahlian yang harus dikuasai untuk bekerja sebagai satu dari tiga profesi itu.

Dilansir dari situs resmi Universitas Multimedia Nusantara (UMN), jika kamu ingin menjadi seorang data engineer maka kamu harus menguasai SQL, Database (RDBMS, NoSQL, Data Warehouse, Data Lake), ETL Tools (Pentaho, Ab Initio, dan sebagainya), pipeline (Airflow, kafka, Luigi, Azkaban, dan sebagainya), dan tentunya basis pemrograman dan shell script.

Sementara untuk seorang data analyst harus memiliki keahlian di bidang bisnis, statistika dan komunikasi. Mereka juga harus menguasai istilah-istilah dalam bisnis, SQL, Excel, dan tools pembuat infografik atau grafik yang menarik.

Lalu, seorang data scientist harus menguasai statistika, matematika, algoritma terkini, hingga bahasa pemrograman seperti Python atau Bahasa R serta tools lain untuk mengolah dan membuat model.

Mau Jadi Data Engineer, Data Analyst, atau Data Scientist? Ini Jurusan Kuliah yang Bisa Kamu Ambil

Ketiga profesi ini punya prospek menjanjikan di tahun-tahun mendatang. Apalagi di era yang serba digital seperti sekarang ini.