URguide

Mengenal Rebo Wekasan: Hari Rabu Terakhir di Bulan Safar

Nivita Saldyni, Selasa, 13 Oktober 2020 20.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mengenal Rebo Wekasan: Hari Rabu Terakhir di Bulan Safar
Image: Ilustrasi ibadah dzikir. (Pixabay)

Surabaya - Urbanreaders, pernah dengar istilah Rebo Wekasan? Yap, Rebo Wekasan atau yang dikenal dengan istilah Arba Mustamir dalam Bahasa Arab ini adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender lunar versi Jawa.

Nah tahun ini, hari rabu terakhir di bulan Safar atau Rebo Wekasan jatuh pada Rabu, 14 Oktober 2020 besok guys. 

Syech Kamil Fariduddin as-Syukarjanji dalam kitab Al-Jawahir al-Khoms mengatakan, pada hari rabu terakhir di bulan Shafar setiap tahunnya, Allah SWT akan menurukan 320.000 bala bencana ke bumi.

Alhasil, Rebo Wekasan dinilai menjadi hari paling berat di antara hari-hari lain dalam satu tahun bagi mereka yang percaya.

Dilansir dari Nahdlatul Ulama Online, di Indonesia kepercayaan ini lahir dan berkembang di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura. Mereka yang percaya, akan menggelar sejumlah ritual untuk menolak bala dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Ritual yang dilakukan pun beragam, guys. Mulai dari salat, membaca doa-doa khusus, selamatan, sedekah, silaturahmi, dan berbuat baik kepada orang lain. Nah hal-hal ini sudah menjadi tradisi dan berlangsung turun-temurun di kalangan masyarakat yang meyakininya.

Namun meski demikian, Ketua Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur, Ustadz Ma’ruf Khozin mengatakan agar kita jangan terpaku pada kepercayaan tersebut.

"Sial atau tidaknya seseorang sangat bergantung kepada keyakinan yang bersangkutan. Karena orang yang merasa sial, maka kesialan yang dikhawatirkan akan terjadi," katanya, dikutip dari NU Online, Selasa (13/10/2020).

Sehingga ia menyarankan agar kita tetap menjalankan ibadah dengan niat karena Allah, bukan semata-mata untuk menolak bala yang diyakini sebagian orang akan terjadi pada Rebo Wekasan.

Apalagi sebagian besar ulama melarang untuk kita melaksanakan ibadah, seperti salat khusus yang diniatkan untuk terhindar dari 'Rabu sial' ini. Sebab menurutnya sejumlah kiai mengisi malam itu dengan salat hajat atau sunnah, bukan salat khusus untuk Rebo Wekasan itu sendiri.

Lalu bagaimana seharusnya kita menyikapi hadirnya Rebo Wekasan?

Ustadz Ma’ruf menyarankan agar kita memanjatkan doa tolak bala sembari menjalankan ibadah seperti biasa. Jangan lupa, niatkan ibadah karena Allah dan bukan karena Rebo Wekasannya ya guys!

"Kegiatan yang disarankan adalah dengan memanjatkan doa tolak balak, sedekah, membaca al-Qur’an dan ibadah lain termasuk pasrah dan percaya kepada Allah SWT," pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait