URguide

Menghadapi Orang yang Punya Depresi, Cukup Temani Tanpa Banyak Bicara

Putri Nur Aisyah, Sabtu, 11 Desember 2021 10.49 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menghadapi Orang yang Punya Depresi, Cukup Temani Tanpa Banyak Bicara
Image: Menghadapi orang yang mengalami depresi, cukup temani tanpa banyak bicara (Ilustrasi: Freepik/JComp)

Jakarta - Setelah terjadinya banyak kasus depresi yang terjadi, orang-orang haruslah mulai aware terhadap masalah kejiwaan termasuk depresi yang dapat menimbulkan dampak-dampak buruk hingga keinginan bunuh diri. Pada Jumat (10/12/2021), Psikolog Dian Wisnuwardhani mengungkapkan bagaimana cara yang baik untuk menghadapi seseorang yang memilki tendensi depresi dan keinginan bunuh diri.

Pada siaran live instagram bersama Urbanasia bertajuk 'Sayangi Diri, Keluar Dari Depresi', Dian menjawab pertanyaan dari penonton bagaimana cara menghadapi seseorang yang mengalami depresi, dimana kita sebagai teman harus mengetahui orang terdekatnya selain diri kita sendiri.

"Pada dasarnya kita manusia memang mau survive ya, kita saling tolong menolong. Namun, jika kita tahu bahwa diri kita tidak sanggup untuk menolongnya, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui social support yang care sama teman kita tersebut" ujar Dian.

Hal ini perlu dilakukan agar seseorang yang mengalami depresi tersebut dapat didengarkan oleh orang yang tepat seperti orang tua, teman dekat, atau orang-orang yang bisa mereka percayai untuk berbagi sesuatu yang membuatnya depresi.

Menurut Dian, keinginan seseorang untuk bunuh diri karena depresi itu sangat berbahaya, sehingga peran dari semua orang sangat lah penting.

"Misal ada teman yang bilang ingin bunuh diri, kita harus bertanya 'Ada dimana kamu?' 'Sama siapa?', karena dua hal itu merupakan pertanyaan yang sangat penting," tambahnya.

Dian juga menjelaskan bahwa jika seseorang tidak ingin datang ke psikolog padahal dirinya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, hal yang dapat membantu dirinya adalah ketika orang terdekatnya dapat menemani dikala sedang frustrasi dan ingin melakukan hal yang nekat.

"Kita nggak perlu terlalu banyak bicara, (cukup) menemani dia, kasih resource yang dia butuhkan seperti makanan dan minum. Kalau dia sudah tahu dan merasa temannya care sama dia, dia tidak akan merasa sendirian," tegasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait