Mengulik Tingkat Efektivitas 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang akan Tiba di Indonesia

Jakarta - Vaksin COVID-19 sudah ada di Indonesia. Sebanyak 1,2 juta vaksin COVID-19 buatan Sinovac tiba di Tanah Air pada hari Minggu (7/12/2020) malam.
Pemerintah menyiapkan 3 juta vaksin COVID-19 Sinovac. Sisa 1,8 juta vaksin nantinya akan tiba Januari 2021.
Tak hanya Sinovac, Indonesia rencananya juga akan menghadirkan vaksin Moderna, Pfizer/BioNTech, Johnson & Johnson, AstraZeneca, dan Novavax.
Lalu seberapa tingkat efektivitas sih pada vaksin-vaksin tersebut?
1. Vaksin Sinovac
Sumber: BBC
Sebagai vaksin yang sudah tiba di Indonesia, nyatanya Sinovac hingga saat ini belum merilis hasil uji klinis untuk mengetahui tingkat efektivitas vaksin buatan mereka.
Menurut Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Sunaryati Sudigdoadi, hasil evaluasi terkait efikasi, keamanan, dan imunogenitas vaksin Sinovac baru bisa diketahui paling cepat akhir Januari 2021.
2. Vaksin Moderna
Sumber: Dado Ruvic/Illustration/Reuters
Berdasarkan data awal uji klinis fase tiga, Perusahaan Moderna Inc mengklaim vaksinnya mempunyai efektivitas 94,5 persen dalam mencegah penyakit COVID-19 dan penyakit parah lainnya.
Menurut CEO Moderna, analisis tersebut mengevaluasi 95 kasus infeksi COVID-19 yang terkonfirmasi di antara 30 ribu peserta uji coba.
3. Vaksin Pfizer/BioNTech
Sumber: AFP
Melansir New York Times, Selasa (15/12/2020), Perusahaan Pfizer Inc dan BioNTech mengklaim vaksin yang dikembangkan oleh mereka 95 persen efektif dan tidak memiliki efek samping serius.
4. Vaksin Johnson & Johnson
Sumber: AFP
Sama seperti Sinovac, vaksin buatan perusahaan farmasi Amerika Serikat, Johnson & Johnson, juga masih belum diketahui pasti mengenai tingkat efektivitasnya.
Berdasarkan laporan yang dirilis pada Senin (16/11/2020) lalu, perusahaan yang berbasis di New Jersey itu telah melakukan uji coba tahap akhir untuk vaksin COVID-19 buat mereka.
Sebelumnya, mereka telah memulai uji coba dosis tunggal yang melibatkan 60 ribu orang Amerika Serikat, Meksiko, Afrika Selatan, dan beberapa negara di Amerika Selatan.
Nah, yang terbaru atau tahap akhir, Johnson & Johnson melibatkan 30 ribu peserta dari beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Filipina.
5. Vaksin AstraZeneca
Sumber: AFP
Untuk saat ini vaksin COVID-19 AstraZeneca masih diragukan efektivitasnya oleh sejumlah ilmuwan. Hal tersebut lantaran ada kesalahan yang disebut ilmuwan dilakukan pada awal uji klinis.
Kesehatan tersebut terjadi pada pemberian dosis vaksin yang seharusnya diberikan penuh menjadi hanya setengah.
Namun, kritik tersebut langsung dibantah Juru bicara AstraZeneca. Perusahaan mengaku bahwa pengujian termasuk data uji klinis yang mereka lakukan sudah sesuai standar Data Safety Monitoring Board (DSMB).
Mengutip CNBC International, menurut CEO AstraZeneca Pascal Soriot, raksasa farmasi Inggris akan menjalankan uji coba global tambahan untuk mengevaluasi kemanjuran vaksin tersebut.
6. Vaksin Novavax
Sumber: REUTERS
Baru akan memulai pengujian tahap ketiga atau akhir, vaksin Novavax hingga saat ini masih belum diketahui tingkat efektivitasnya.