URstyle

Menkes: 99,2 Persen Masyarakat Punya Antibodi COVID-19

Rasya Azzahra, Senin, 18 April 2022 17.42 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menkes: 99,2 Persen Masyarakat Punya Antibodi COVID-19
Image: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (Dok. Setkab)

Jakarta – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengumumkan hasil serologi survei antibodi penduduk Indonesia terhadap Covid-19. Survei ini digelar atas kerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI).

Budi mengatakan, melalui hasil sero survei tersebut diketahui bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia telah mencapai sekitar 99,2 persen. Angka ini terlampau naik dibandingkan survei yang dilakukan Desember lalu, yakni 88,6 persen.  

“Artinya, 99,2 persen dari populasi masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi, bisa itu berasal dari vaksinasi maupun juga infeksi,” papar Budi dalam keterangan pers dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

Budi menambahkan, berdasarkan sero survei yang telah dilakukan pada Desember lalu terlihat titer antibodinya masih di angka ratusan, yaitu sekitar 500 atau 600. Namun, di bulan Maret ini titer antibodinya sudah di angka ribuan, yakni 7.000 sampai 8.000.

Menurut Budi, kenaikan titer antibodi ini menunjukkan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia juga tinggi

“Sehingga kalau nanti diserang virus, daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya dan mengurangi sekali risiko untuk masuk rumah sakit, apalagi risiko untuk wafat,” ungkap Budi.

Dengan adanya hasil dari survei tersebut, Budi optimis agenda mudik tahun ini akan berjalan dengan lancar tanpa membawa dampak negatif kepada masyarakat.

Meski demikian, Budi mengimbau masyarakat untuk tetap hati-hati dan waspada. Terlebih kasus COVID-19 di beberapa negara masih menunjukkan angka yang cukup tinggi.

Budi berpesan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan termasuk mengenakan masker. Penggunaan masker sudah menjadi gaya hidup, sehingga tidak aneh lagi jika terus disiplin memakainya.

“Kita tidak usah terlalu terburu-buru mengikuti negara-negara lain yang terlampau agresif, tetapi kemudian malah naik lagi. Saat ini, momentum perbaikannya sudah kita capai dan ini juga akan sangat mendorong pertumbuhan ekonomi,” pungkas budi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait