URedu

Menko PMK Ajak PTS Ikut Kontribusi dan Aktif Bangun SDM Indonesia

Nivita Saldyni, Rabu, 8 Juni 2022 14.16 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Menko PMK Ajak PTS Ikut Kontribusi dan Aktif Bangun SDM Indonesia
Image: Menko PMK, Muhadjir Effendy (Twitter @kemenkopmk)

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebut Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus berkontribusi nyata bagi pembangunan SDM Indonesia. Apalagi saat ini kita tengah dihadapkan dengan tantangan revolusi Industri 4.0 dan juga globalisasi.

“Kita harus tunjukkan bahwa PTS juga ikut berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan SDM Indonesia. PTS harus visioner, ulet dan inovatif agar mampu menghasilkan lulusan sarjana yang memenuhi kebutuhan dan menguasai teknologi,” kata Muhadjir dalam sambutannya saat meresmikan Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka), seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (8/6/2022).

Muhadjir menjelaskan fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di periode kedua ini adalah pembangunan SDM unggul, yaitu manusia yang profesional, produktif, inovatif, mampu bersaing, dan berkepribadian Indonesia. Sayangnya saat ini pembangunan SDM kita dihadapkan dengan tantangan berat.

"Menurut data BPS Februari 2021, hampir 90 persen angkatan kerja di Indonesia berpendidikan setingkat SLTA ke bawah. Pada 15-25 tahun mendatang, postur angkatan kerja di Indonesia akan banyak bergeser. Posisi mereka yang berpendidikan rendah akan digeser oleh generasi di bawahnya," beber Muhadjir.

“Maka dari itu kita harus berikan pendidikan yang terbaik untuk generasi masa depan karena pendidikan tinggi berperan sangat penting dalam Pembangunan SDM berkualitas,” tegasnya.

Selain itu menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini, jenjang pendidikan tinggi juga tengah menghadapi persoalan besar yaitu terbatasnya akses.

Pada tahun 2021 lalu, sambung Muhadjir, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi baru mencapai 31,18%. Kapasitas perguruan tinggi secara keseluruhan hanya bisa menampung sekitar setengah lulusan lulusan SMA sederajat yang berjumlah sekitar 3,8 juta orang setiap tahun. Untuk itu Muhadjir berharap APK Pendidikan Tinggi dapat naik sekitar 18 persen, menjadi 50 persen di tahun 2035.

“Dan itu membutuhkan tambahan kapasitas sekitar 5,2 juta dibandingkan daya tampung mahasiswa di tahun 2019,” tegasnya.

Namun menurutnya PR untuk menciptakan SDM unggul bukan hanya dengan menambah daya tampung untuk meningkatkan APK Pendidikan Tinggi. Oleh karena itu ia menyebut pemerintah saat ini terus mendorong peningkatan kualitas pembelajaran sehingga terbentuklah lulusan yang siap bekerja atau jadi wirausahawan.

"Terakhir, Indonesia tengah menghadapi globalisasi dan tak ada pilihan kecuali meningkatkan human capital competitiveness. Bangsa yang akan survive, menang dan sukses dalam era seperti ini adalah bangsa yang berpengetahuan dan berketerampilan, memiliki knowledge and skills serta yang berkarakter kuat,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait