URstyle

Merasa Sangat Lelah Setelah Meeting Online? Ini Alasannya! 

Itha Prabandhani, Selasa, 10 November 2020 10.00 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Merasa Sangat Lelah Setelah Meeting Online? Ini Alasannya! 
Image: Freepik

Jakarta- Mengadakan pertemuan online lewat berbagai aplikasi video call sudah menjadi bagian dari keseharian kita saat ini. 

Tapi, kamu pernah ngalamin nggak sih, kalau badan dan otak terasa sangat lelah sehabis meeting online? Bahkan, meeting online 3 jam rasa lelahnya melebihi kerja di kantor yang 8 jam?

Teryata fenomena seperti ini juga dialami oleh banyak orang, guys. Kenormalan baru yang kita jalani dalam bekerja saat ini, telah membawa efek samping nggak cuma buat kesehatan mental, tapi juga kesehatan fisik. 

1604976276-alasan-lelah-zoom2.jpgSumber: Freepik

Perusahaan bahan Aktivitas Listrik di Otak

Dalam ulasan yang dilansir Channelnewsasia.com, Dr. Lim Boon Leng, seorang psikiater dari Rumah Sakit Gleneagles, mengatakan bahwa kelelahan akibat meeting online disebabkan oleh adanya perubahan yang terjadi di otak.

Perubahan aktivitas listrik di otak yang berhubungan dengan neocortex, dopamin, dan neurotransmitter, telah menyebabkan munculnya rasa tidak nyaman sesudah meeting virtual.

Mungkin kamu sudah tahu bahwa neocortex adalah bagian otak yang dianggap paling berpengaruh pada kecerdasan sosial manusia. Lapisan setebal 2-4 milimeter itu dinilai sebagai keunggulan terbesar manusia, karena perannya dalam perkembangan fungsi persepsi, nalar, dan bahasa.

Sementara, neurotransmitter adalah senyawa kimiawi dalam tubuh yang bertugas untuk menyampaikan pesan antara satu sel saraf (neuron) ke sel saraf target. 

Sel-sel target ini dapat berada di otot, berbagai kelenjar, atau bagian lain dalam tubuh kamu. Neurotransmiter memainkan peran yang sangat penting untuk otak dalam mengatur kinerja berbagai sistem tubuh.

Kalau dopamin, pastinya udah nggak asing lagi, kan? Dopamin adalah neurotransmitter dan hormon di tubuh yang berkaitan dengan rasa bahagia dan kesenangan diri. 

1604976238-alasan-lelah-zoom5.jpgSumber: Freepik

Sebagai neurotransmitter, dopamin bertugas menyampaikan pesan antar sel saraf. Bersama serotonin, endorfin, dan oksitosin, dopamin dijuluki sebagai happy hormones atau hormon kebahagiaan, karena akan memengaruhi kesenangan yang kamu rasakan, guys.

Keseimbangan Tubuh dan Otak

Terus, gimana ketiga hal tersebut bisa berpengaruh pada kebiasaan baru dalam bekerja kita?

Menurut Dr. Lim, tubuh dan otak akan selalu mencari keseimbangan. Saat kamu mengalami sesuatu yang menarik atau menyenangkan, tubuh akan memproduksi dopamin, sehingga kamu bisa merasakan sensasi kesenangan.

Nah, saat meeting virtual kamu terasa membosankan atau bikin stres, kadar dopamin dalam tubuh bakal ikut ngedrop. Di saat yang sama, kemampuan kamu untuk fokus dan berkonsentrasi pada meeting tersebut, juga akan menurun. 

1604976213-alasan-lelah-zoom3.jpgSumber: Freepik

Akibatnya, muncul dorongan untuk mengembalikan kadar dopamin seperti semula, dengan cara mencari hal-hal yang bisa membuatmu kembali merasa senang.

Lebih lanjut, Dr. Lim menjelaskan bahwa kendala yang dihadapi tubuh dan otak selama virtual meeting nggak cuma kemampuan mempertahankan konsentrasi. Tapi juga sakit punggung, mata lelah, dan rasa gelisah atau kesal ketika terjadi masalah dengan koneksi internet.

Sehingga, secara umum, siklus kerja otak kamu selama meeting online adalah seperti ini.

·         10 menit pertama, kamu masih bisa mempertahankan konsentrasimu dengan baik.

·         Sesudah 10 menit, kamu makin sulit untuk kembali fokus, setelah perhatianmu teralih.

·         30 menit pertama, kamu akan kehilangan fokus setelah 3 atau 4 menit, karena tubuh mulai merasa lelah atau lapar.

·         Sesudah 30 menit, kamu akan mulai gelisah, memainkan alat-alat tulis, membuka chat di ponsel, atau berpindah ke layar komputer yang berbeda.

·         Pada menit ke 40 hingga 50, kamu sudah tidak bisa lagi mendengarkan meeting dengan seksama. Di sinilah mulai muncul keinginan untuk meninggalkan meeting seperti mengambil air minum, pergi ke toilet, atau sekadar ingin meregangkan otot. Biasanya kamu mulai tidak tertarik lagi dengan meeting dan mulai melakukan hal lain seperti membalas pesan atau memeriksa e-mail.

Kamu bisa bayangkan kan, kalau tubuh kamu mengulang seluruh proses itu berkali-kali dalam meeting yang berbeda-beda? Nggak hanya badan pegal-pegal dan leher kaku karena duduk dalam posisi yang sama, telinga juga akan merasa sakit karena kelamaan pakai headphone.

1604976327-alasan-lelah-zoom4.jpgSumber: Freepik

Lantas, apa solusinya? Berikut yang disarankan oleh para ahli, guys.

·         Batasi durasi meeting selama 45 menit. Jika meeting perlu waktu lebih dari itu, ambil waktu istirahat sekitar 15 menit sebelum melanjutkannya.

·         Sebisa mungkin hindari meeting maraton dalam sehari. Beri jeda beberapa jam sebelum kamu mengikuti meeting yang lain. Misalnya, pagi dan siang, atau siang dan sore.

·         Gerakkan badan seperti stretching, jalan-jalan sejenak, dan melihat suasana di luar, selama jeda waktu istirahat.

·         Buat catatan atau rekam pertemuan jika kamu kesulitan untuk terus memfokuskan perhatian pada meeting.

·         Taruh benda-benda yang bisa membuatmu bersemangat di dekat komputermu. Misalnya, foto keluarga, foto binatang peliharaanmu, atau tanaman hias.

Selain itu, yang paling penting, ukur kemampuan diri sendiri, guys. Kalau kamu sudah merasa tidak tahan lagi untuk melanjutkan meeting, ambil waktu untuk beristirahat. Perlu diingat, badan yang sehat dan pikiran yang bebas dari stres, bakal menjaga imun tubuhmu tetap kuat.

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait