URtech

Meta Bakal Blokir Instagram dan Facebook di Eropa, Kenapa?

Shinta Galih, Selasa, 8 Februari 2022 14.45 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Meta Bakal Blokir Instagram dan Facebook di Eropa, Kenapa?
Image: Facebook Inc. berganti nama jadi Meta. (Meta)

Jakarta - Meta dilaporkan akan memblokir Instagram dan Facebook di Eropa. Ancaman tersebut sebagai jawaban atas  penolakkan atas peraturan baru yang dikeluarkan Uni Eropa, yakni General Data Protection Regulation (GDPR).

Pengadilan Eropa menilai undang-undang Privacy Shield yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat tidak sesuai dengan GDPR. Imbasnya Meta tidak diizinkan untuk mentransfer, menyimpan dan memproses data pengguna dari Eropa di server mereka di AS

Ancaman pemblokiran Facebook dan Instagram di Eropa terungkap dalam laporan tahunan Meta kepada Komisi Sekuritas dan Perdagangan AS, Securities and Exchange Commission/SEC.

“Jika kami tidak dapat mentransfer data antara dan di antara negara dan wilayah tempat kami beroperasi, atau jika kami dilarang berbagi data di antara produk dan layanan kami, hal itu bisa memengaruhi kemampuan kami untuk menyediakan layanan kami, cara kami menyediakan layanan kami, atau kemampuan kami untuk menargetkan iklan,” tulis Meta dalam laporannya.

Bila rencana ini benar dijalankan bakal berdampak pada ratusan juta pengguna di Benua Biru. Meta sendiri tentu akan merugi karena mereka tidak bisa menjalankan bisnisnya di Eropa.

Seorang juru bicara Facebook mengatakan bahwa perusahaan tidak pernah ada keinginan untuk menarik diri dari Eropa. Meta coba menggunakan perjanjian lain untuk memungkinkan transfer transatlantik dan untuk menyimpan data pengguna Eropa di AS di bawah pengawasan regulator. 

“Tetapi kenyataan sederhananya adalah bahwa Meta, dan banyak bisnis, organisasi, dan layanan lainnya, bergantung pada transfer data antara UE dan AS untuk. layanan global beroperasi,” ujarnya.

Meta optimis akan mencapai kesepakatan pada 2022. Bilamana kesepakatan baru tak kunjung direalisasikan, kemungkinan besar sejumlah produk dan layanan mereka tidak bisa diakses di Eropa.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait