URnews

Minat Terhadap Aset Kripto Makin Tinggi, Cek Untung dan Risikonya

Kintan Lestari, Kamis, 3 Juni 2021 15.53 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Minat Terhadap Aset Kripto Makin Tinggi, Cek Untung dan Risikonya
Image: Ilustrasi aset kripto. (Freepik)

Jakarta - Cryptocurrency atau mata uang kripto kini jadi investasi aset digital yang diminati banyak orang. 

Beberapa orang untung besar dengan berinvestasi ke aset satu ini. Dan karena cerita tersebut, banyak yang akhirnya sekadar ikut-ikutan dan tidak mencari tahu dulu terkait aset kripto.

Oleh karena itu, Treasury, mendorong penerapan konsep Keseimbangan Keuangan dalam bertransaksi aset digital. 

Dalam penerapannya, platform tersebut menggandeng salah satu platform kripto terbesar di Indonesia, yakni Tokocrypto, yang sudah memiliki izin Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

“Kami percaya bahwa edukasi mengenai aset kripto sangat penting, terutama di tengah antusiasme masyarakat yang terus meningkat terhadap aset ini," ujar Co-Founder & CEO Treasury Dian Supolo, di konferensi pers Peluncuran 'Treasury Crypto Asset', Kamis (3/6/2021).

Lewat konsep tersebut, ia mengajak mengajak masyarakat untuk menggunakan 'dana menganggur' atau dana dingin, bukan dana kebutuhan sehari-hari atau dana untuk tujuan keuangan dasar seperti dana pendidikan.

"Serta, mempersiapkan diri terhadap berbagai hal yang mungkin terjadi, karena pada dasarnya setiap aset memiliki potensi keuntungan dan kemungkinan kehilangan, seperti aset kripto," lanjutnya lagi.

Hal itu serupa dengan yang diungkapkan Master Financial Planner, Safir Senduk. Menurutnya, dana nganggur merupakan hal penting dalam melakukan investasi aset digital.

"Kuncinya adalah uang nganggur. Yang bikin anak muda panas dingin adalah nggak pake uang nganggur. Jadi ketika mau pakai uangnya, terus pasar tidak kondusif ya dia cairkan pas harganya sedang turun," kata Safir Senduk.

Penerapan konsep tersebut juga bersamaan dengan peluncuran Aset Kripto di platform Treasury, yang bisa menjadi alternatif simpanan bersama Emas Fisik Digital dalam satu aplikasi.

Jadi pengguna akan menemukan ragam pilihan koin aset kripto dengan volume transaksi yang tinggi, berizin, dan bisa dibeli mulai dari Rp5.000-an, di antaranya Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB) dan Tether (USDT). Sementara Toko Token (TKO) bisa dibeli dengan kelipatan satu token. 

Hanya lewat aplikasi, pengguna bisa melihat nilai aset secara total antaupun rincian dari setiap aset yang dimiliki, dilengkapi dengan estimasi profit/loss yang ditampilkan melalui presentase yang mudah dipahami. 

Untuk bertransaksi, pengguna hanya perlu mengisi saldo Celengan menggunakan berbagai metode pembayaran yang disediakan. Semuanya diinformasikan secara terbuka dan transparan dan bisa dilakukan setiap saat 24/7, secara real-time. 

“Tokocrypto dan Treasury memiliki nilai dan tujuan yang sama, yaitu untuk menjangkau lebih banyak orang demi mendukung tujuan finansial mereka melalui penyediaan layanan jual beli aset kripto yang mumpuni,"  kata Pang Xue Kai, Co-Founder & CEO Tokocrypto. 

"Kerja sama ini memberi ruang bagi kami untuk bersama-sama memberikan edukasi untuk meningkatkan pemahaman dan akan pentingnya diversifikasi aset, diikuti dengan manajemen keuangan yang terencana, ketika memutuskan untuk menempatkan sejumlah uang pada aset kripto,” sambungnya.

Dian berharap dengan edukasi Keseimbangan Keuangan masyarakat bisa paham lebih dalam mengenai aset kripto.

“Kami berharap melalui edukasi Keseimbangan Keuangan yang dilakukan secara berkelanjutan di berbagai saluran komunikasi yang kami miliki, akan semakin banyak masyarakat yang bisa mengenali profil keuangan pribadi, menentukan prioritas tujuan keuangan, serta mengerti bagaimana menempatkan
portofolio yang proporsional dan memahami risiko dalam bertransaksi aset digital, khususnya aset kripto,” tutup Dian.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait