URnews

Minta Kasus Anak Dipaksa Perkosa Kucing Damai, Wagub Jabar Minta Maaf

William Ciputra, Selasa, 26 Juli 2022 11.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Minta Kasus Anak Dipaksa Perkosa Kucing Damai, Wagub Jabar Minta Maaf
Image: Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. (Repro)

Jakarta - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum akhirnya minta maaf terkait pernyataannya yang meminta kasus perundungan anak di Tasikmalaya diselesaikan secara damai. 

“Saya mohon maaf menyampaikan hal semacam itu. Karena sebenarnya tidak bermaksud kepada konteks yang ada pada kejadian ini,” kata Uu dalam jumpa pers di Gedung Sate, Senin (25/7/2022) kemarin. 

Uu menerangkan pernyataannya itu dalam konteks bercanda dengan awak media, bahwa teman saling meledek merupakan hal biasa. Namun demikian, ia menegaskan apa yang terjadi di Tasikmalaya tidak bisa dibenarkan. 

Dalam kesempatan tersebut, Uu juga mendukung aparat memberikan sanksi tegas kepada pelaku perundungan untuk menimbulkan efek jera. 

Sebelumnya, Uu Ruzhanul Ulum meminta kasus perundungan anak di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya yang menyebabkan korban meninggal akibat depresi dapat diselesaikan secara damai.

Wagub jabar mengatakan adanya kata damai tersebut merupakan hasil pertemuan dengan kedua orang tua korban.

“Sesuai dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya untuk dimaafkan, harapan kami ada istilah dua belah pihak dan masyarakat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” kata Wagub Jabar di Kantor KPAID Tasikmalaya, Sabtu (23/7/2022).

Dalam kejadian tersebut diketahui korban yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) itu dipaksa oleh para terduga pelaku yang merupakan teman sebaya korban. Orang tua korban mengatakan bahwa anaknya mengalami sakit keras dan mengeluh enggan makan dan minum.

Korban juga mengalami muntah-muntah dan kejang sebelum meninggal dunia. Dalam kesehariannya, korban juga kerap terlihat murung dan sering melamun. Korban pun dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (17/7/2022).

Kabid Pelayanan Kesehatan RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya Dr Adi Widodo mengatakan korban meninggal akibat didiagnosis mengalami peradangan otak.

Saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya dan dibantu oleh Ditreskrimum Polda Jabar.  

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait