URoto

Mobil Listrik GATe Buatan UGM Akan Layani Transportasi di Bandara YIA

Rasya Azzahra, Sabtu, 5 Maret 2022 15.51 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Mobil Listrik GATe Buatan UGM Akan Layani Transportasi di Bandara YIA
Image: Kendaraan listrik GATe buatan Fakultas Teknik UGM

Jakarta – Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan kendaraan listrik bernama Gadjah Mada Airport Transporter electric (GATe). Kendaraan listrik tersebut rencananya akan digunakan sebagai pelayanan transportasi di bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

Fakultas Teknik UGM juga telah menyerahkan satu dari tujuh unit kendaraan listrik yang akan diproduksi kepada PT. Angkasa Pura I tersebut, pada Jumat (4/3/2022) di Balairung UGM.

“Rencananya ada tujuh unit, tetapi sementara satu unit dulu yang sudah selesai untuk hari ini dan secara simbolis kami serahkan kepada AP I untuk penggunaan di Bandara YIA,” ucap Muh. Arif Wibisono selaku ketua tim pengembangan GATe, dikutip dari laman resmi ugm.ac.id.

Mobil listrik tersebut didesain sebagai kendaraan berkecepatan rendah di bawah 25 km/jam, dengan kapasitas 4 - 6 orang. Arif juga mengungkapkan, kendaraan ini menggunakan baterai lithium yang bisa menempuh jarak hingga 70 km setelah diisi daya selama 6 - 7 jam.

“Sebenarnya hampir semua bisa kita produksi sendiri tapi masih dalam skala prototipe, sehingga butuh proses lagi untuk mencapai keandalan untuk dipakai oleh konsumen. Saat ini sudah sekitar 50 - 60 persen,” kata Arif.

Arif menambahkan, tim peneliti akan terus melakukan pengembangan pada GATe hingga jumlah komponen yang bisa diproduksi meningkat.

Untuk prototipe GATe sendiri telah diuji di beberapa lokasi, yakni di lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, dan Candi Borobudur, dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan.

“Sekarang kita masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa,” jelas Arif.

Riset kendaraan listrik tersebut dilakukan melalui kerja sama LPDP dengan Direktorat Penelitian UGM. Fakultas Teknik UGM juga menerima bantuan Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Angkasa Pura I untuk pembuatan dan pengembangan GATe.

Rektor UGM Panut Mulyono juga menyampaikan apresiasinya kepada PT Angkasa Pura I. Ia berharap, kendaraan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pelayanan transportasi di bandara.

“Ini adalah suatu penghargaan bagi kami di UGM, dan juga sebagai pengujian untuk produk yang telah dibuat. Jika diperlukan tentunya akan dilakukan perkembangan untuk perbaikan kualitas sehingga menjadi lebih baik,” kata Panut.

Panut menambahkan, kendaraan listrik tersebut diharapkan dapat dipakai tidak hanya di YIA tetapi juga di berbagai bandara di Indonesia, sebagai alternatif transportasi bandara yang diimpor dari berbagai negara.

“Tentu kami berhadap bandara di Indonesia akan memanfaatkan mobil listrik buatan kita sendiri,” ucap Panut.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait