Mulai Bulan Juni, Jepang Siap Uji Antibodi Virus Corona ke 10 Ribu Orang

Tokyo - Pandemi COVID-19 masih belum teratasi. Begitu juga dengan di Jepang. Negara tersebut sampai hari ini (26/5/2020) menurut data Worldmeters punya 16.581 kasus COVID-19.
Seperti halnya negara lain, Jepang juga sibuk mencari cara untuk menghentikan pandemi ini. Salah satu langkah yang diambil Jepang adalah membuat antibodi virus.
Kementerian Kesehatan Katsunobu Kato menyatakan Jepang akan mulai menguji antibodi virus korona pada 10.000 orang di Tokyo, Osaka dan prefektur timur laut Miyagi bulan Juni mendatang sebagai bagian dari upaya untuk lebih memahami penyebaran virus tersebut.
Dengan uji coba tersebut, pihak berwenang berharap mendapat data kasar orang-orang di daerah-daerah yang telah terinfeksi virus, termasuk mereka yang belum menunjukkan gejala apapun, serta memperoleh gambaran tentang angka infeksi jika muncul kembali. Nantinya hasil tersebut akan membantu pihak berwenang memperkirakan berapa banyak orang yang membutuhkan vaksinasi.
"Kami akan mengkonfirmasi berapa banyak imunitas yang telah diperoleh seluruh masyarakat dan memanfaatkan data untuk mencegah penyebaran virus di masa depan," kata Kato pada konferensi pers seperti dikutip dari Japan Today, Sabtu (23/5/2020).
Tiga prefektur itu dipilih karena Tokyo dan Osaka memiliki tingkat infeksi yang tinggi, sementara Miyagi punya tingkat infeksi yang rendah.
Tes darah, guna mencari protein spesifik yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap infeksi, akan dilakukan pada sekitar 3.000 orang dewasa yang dipilih secara acak di masing-masing dari tiga wilayah tersebut.
Otoritas setempat akan melakukan tes dan mengirimkan sampel darah ke pemerintah pusat untuk dianalisis. Negara kemudian akan menyerahkannya kembali kepada pemerintah kota dan membebaskan pemerintah kota apakah mereka akan memberi tahu peserta ujian mengenai hasilnya.
Pejabat kementerian mengatakan Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan berencana untuk menggunakan beberapa metode untuk menemukan antibodi dan mencari tahu jumlah antibodi dalam spesimen.
Jumlah kasus COVID-19 di Negeri Sakura itu dinyatakan sudah teratasi, sehingga hari Senin (25/5/2020) kemarin Perdana Menteri Shinzo Abe memutuskan untuk mencabut status darurat nasional di Jepang.