URoto

Musim Hujan, Waspadai Hydroplaning saat Berkendara di Trek Basah

Anisa Kurniasih, Selasa, 3 November 2020 14.18 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Musim Hujan, Waspadai Hydroplaning saat Berkendara di Trek Basah
Image: Ilustrasi mobil kehujanan (Pixabay)

Jakarta - Memasuki musim hujan, kita harus lebih selalu waspada dalam berkendara. Apalagi, saat melewati jalanan yang penuh genangan air.

Pasalnya guys, bila lengah, kamu bisa saja mengalami gejala hydroplaning yang menyebabkan mobil tergelincir sehingga mengakibatkan kecelakaan fatal, loh.

Lalu, apa yang dimaksud dengan hydroplaning dan bagaimana cara mengatasinya?

Melansir dari situs resmi Honda Indonesia, hydroplaning atau disebut juga aquaplaning adalah kondisi dimana ban tidak bisa menapak langsung ke permukaan jalan, karena terhalang oleh genangan air. 

Gejala hydroplaning tersebut dapat kamu kenali saat melibas genangan air, yakni mobil terasa sedikit mengambang dan daya pengendalian terasa berkurang, guys.

Nah, saat ban mobil terhalang genangan air sehingga tidak menapak langsung ke permukaan jalan, kamu akan menjadi lebih sulit melakukan pengereman dan pengendalian setir menjadi tidak efektif. 

Lantas, apa yang seharusnya dilakukan saat mengalami hal tersebut?

Pertama, kamu harus tetap tenang dan jangan melakukan hal-hal ekstrim. Kecelakaan biasanya terjadi karena pengendara panik, kemudian melakukan pengereman mendadak atau langsung membelok dengan tajam.

1603709831-Ilustrasi-banjir.pngSumber: Ilustrasi banjir. (Pixabay)

Saat mengalami hydroplaning, lakukan langkah berikut, seperti:

1. Jangan menginjak pedal gas ataupun rem. Lepaskan semua pedal secara perlahan. Jangan memutar kemudi secara cepat.

2. Ikuti arah pergerakan mobil hingga mendapatkan kembali kontrol atas kendaraan.

3. Ketika kamu merasa sudah mulai mendapatkan kontrol atas kendaraan, tekan pedal rem secara perlahan untuk mengurangi kecepatan mobil.

Selain mengetahui apa yang perlu dilakukan saat terjadi hydroplaning, kamu juga perlu mengetahui hal-hal apa saja yang dapat meningkatkan resiko terjadinya hydroplaning guys, yakni:

1. Kecepatan yang lebih tinggi mengurangi tekanan permukaan ban pada air yang tergenang.

2. Bobot mobil yang lebih ringan mengurangi tekanan permukaan ban pada air yang tergenang.

3. Telapak ban yang sudah aus mengurangi penjejakan permukaan ban dengan permukaan jalan yang tergenang air.

4. Genangan air yang lebih dalam akan mempercepat kehilangan penjejakan ban.

5. Komposisi air genangan yang lebih kental atau memiliki densitas yang lebih tinggi (misalnya karena pengaruh minyak, lumpur, dsb) akan meningkatkan waktu pemindahan air karena tekanan permukaan ban.

6. Tekstur permukaan jalan yang lebih halus memperpanjang durasi hydroplaning.

Nah, tetap waspada ya Urbanreaders!

 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait