URsport

Narkotika dan Bukti Maradona Memang Bukan 'Tuhan'

Rezki Maulana, Sabtu, 28 November 2020 14.19 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Narkotika dan Bukti Maradona Memang Bukan 'Tuhan'
Image: Twitter @GOAL

Buenos Aires - Diego Maradona sudah dianggap 'Tuhan' oleh sebagian penggemarnya karena kemampuan olah bolanya. Tapi, kasus narkotika membuktikan Maradona memang manusia biasa, bukan Tuhan.

Maradona mengejutkan publik sepakbola dunia ketika tiba-tiba diberitakan tutup usia pada, Rabu (25/11/2020). Maradona menutup mata selama-lamanya karena henti jantung di rumahnya yang terletak di Buenos Aires, Argentina.

Padahal, beberapa pekan sebelumnya Maradona baru saja pulih dari operasi pengangkatan gumpalan darah di otaknya, dan dalam kondisi baik-baik saja. Publik sepakbola pun bersedih, khususnya masyarakat Argentina.

Bukan tanpa alasan, semasa bermain, Maradona terkenal dengan kemampuan olah bolanya yang luar biasa. Selama berkarier dari tahun 1977 hingga 1997, kegemilangan sudah dirasakan Maradona dengan berbagai gelar bergengsi termasuk dua kali Scudetto di Napoli.

1606353341-maradona.jpgSumber: Legenda sepakbola Diego Maradona meninggal dunia. (Instagram @sportbible)

Gelar paling prestisius, sudah pasti Piala Dunia 1986 yang direbut Maradona dan Argentina di Meksiko. Di ajang itu, Maradona mendapat sebutan 'Tuhan' usai gol 'Tangan Tuhan'-nya ke gawang Timnas Inggris serta tentu gol solo runnya.

Dengan ketenaran yang dimiliki, sudah pasti Maradona bisa memiliki apapun yang dia inginkan, mulai dari rumah mewah, mobil mewah, dan tentu saja wanita cantik.

Tapi, di balik statusnya sebagai 'Tuhan Sepakbola', Maradona ternyata juga manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Maradona terjerembab ke dunia hitam ketika dia mulai mengonsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain.

Maradona diklaim mulai menggunakan kokain sejak awal 1990. Lama kelamaan, kebiasaan buruk Maradona tercium dan diketahui lewat tes doping. Saat memperkuat Napoli, Maradona pernah diskors 15 bulan karena positif kokain pada 1991.

Pada Piala Dunia 1994, Maradona tidak bisa membela Argentina karena kembali dinyatakan positif usai dites jelang turnamen bergulir. Kasus itu membuat karier Maradona hancur dan kemudian tenggelam setelahnya.

1606325058-maradona-instagram.pngSumber: Diego Maradona. (Instagram @maradona)

"Ketika saya menggunakan kokain, saya tidak punya apa-apa. Saya seperti zombie," kata Maradona seperti dikutip Daily Mail.

Maradona yang sudah kecanduan betul obat-obatan terlarang akhirnya menjalani masa rehabilitasinya di Kuba. Di sana, dia dibantu presiden Kuba sekaligus sahabatnya, Fidel Castro. Castro benar-benar coba membawa Maradona bangkit dari keterpurukan.

Setelah bebas dari kokain, Maradona rupanya mengalami komplikasi penyakit terutama kegemukan. Dia bolak-balik rumah sakit setelah menjalani operasi bypass lambung pada 2015 karena kelebihan berat badan.

1588152834-maradona.jpgSumber: Instagram @gimnasia_oficial

Dia juga sempat mengalami pendarahan lambung, sebelum operasi terparah pada 2020 ini yakni pembekuan darah di otak. 'Tuhan'-nya sepakbola Argentina itu akhirnya menutup usia karena henti jantung pekan ini.

Maradona memang 'Tuhan' di lapangan hijau, tapi bagaimanapun dia tetap manusia biasa yang bisa dipanggil Sang Pencipta kapan saja.

AD10S, Maradona. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait