Apa Itu Wiraswasta? Ini Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Jakarta - Dalam dunia usaha, kita sering mendengar istilah wiraswasta. Wiraswasta adalah salah satu profesi yang berbeda dengan wirausaha. Berikut pengertian, jenis, dan contohnya.
Jika diartikan perkata, wiraswasta terdiri dari ‘wira’ dan ‘swasta’. Wira artinya berani, gagah, dan teladan, sedangkan swasta artinya berdiri sendiri. Jika dalam dunia bisnis kita dapat simpulkan wiraswasta adalah orang yang mendirikan usaha sendiri.
Pelaku wiraswasta disebut dengan seorang pengusaha atau entrepreneur. Profesi ini menjadi salah satu yang didambakan sebab dinilai lebih fleksibel dalam menjalankannya.
Para ahli punya definisi wiraswasta yang berbeda-beda. Menurut Sumahawijaya (1980), Wiraswasta memuat sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan sendiri.
Sedangkan, menurut Suryo (1986) secara definitif wiraswastawan adalah orang yang memiliki sifat mandiri, berpandangan jauh, kreatif, inovatif, tangguh dan berani menanggung resiko dalam pengelolaan usaha dan kegiatan yang mendatangkan.
Jenis-Jenis Wiraswasta
1. Intrapreneur
Sumber: Ilustrasi Wiraswasta/Freepik by Pressfoto
Seorang intrapreneur memiliki skill memengaruhi, mengajak, dan memimpin. Ia berada dalam sebuah perusahaan sebagai konsultan, sales person, atau pemilik sebagian saham perusahaan. Contohnya seperti agen asuransi, agen sekuritas, dan manajer korporat.
2. Exrapreneur
Sumber: Ilustrasi Wiraswasta/Freepik by Pressfoto
Seorang exrapreneur mempunyai skill kreatif dan menghibur. Contohnya penulis lagu, aktor atau aktris, game designer, dan pembantu para selebriti mendapatkan persentase keuntungan.
3. Infopreneur
Sumber: Ilustrasi Wiraswasta/Freepik by Pressfoto
Infopreneur memiliki skill dapat mengorganisasi, menata, menyederhanakan, mengajar, dan lainnya. Seorang infopreneur adalah mereka yang mendapat uang dari hasil menjual informasi yang produk utamanya adalah data, pengetahuan, keahlian, atau informasi khusus.
Contoh infopreneur adalah pengarang buku yang mendapat royalti dari karyanya, konsultan marketing, pemilik waralaba, pencipta software, dan penyedia isi internet yang mendapat penghasilan dari iklan dan royalti.
4. Autopreneur
Sumber: Ilustrasi Wiraswasta/Freepik by Tirachardz
Jenis yang satu ini memiliki skill menganalisis, melihat nilai tersembunyi, dan menanamkan modal. Seorang autopreneur berusaha mendapatkan kepemilikan atas aliran otomatis pendapatan tanpa harus bekerja lagi, itulah mengapa ia berbeda dengan wirausahawan tradisional yang menciptakan bisnis dengan menjual ‘objek berat dan keras’.
Contoh autopreneur adalah seorang pengusaha yang mendapatkan profit bisnis, orang yang menabung mendapat bunga bank, para investor, pemegang sertifikat hak gadai, pemilik mailing list, mitra kerja, dan pemilik real estate.
Selain contoh-contoh wiraswasta di atas, seorang wiraswasta juga biasanya membuat usaha seperti menjual barang dan jasa kepada konsumen.