URnews

Australia Bakal Larang Vape di Kalangan Remaja 

Urbanasia, Rabu, 3 Mei 2023 13.21 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Australia Bakal Larang Vape di Kalangan Remaja 
Image: Ilustrasi vape. (Freepik/ArthurHidden)

Jakarta - Pemerintah Australia akan melarang penggunaan rokok elektrik melalui serangkaian protokol ketat pada impor dan pengemasan. Langkah ini diambil untuk mencegah kebiasaan vaping di kalangan remaja yang saat ini sedang melonjak.

Menteri Kesehatan Australia, Mark Butler mengatakan vaping telah menjadi masalah perilaku yang sangat disorot dalam lingkup sekolah menengah dan menjadi masalah yang mulai berkembang di sekolah dasar. 

Meski begitu, ia menyadari vaping memiliki alternatif terapi untuk rokok jika dilakukan secara tepat. 

“Vaping dijual ke pemerintah dan komunitas di seluruh dunia sebagai produk terapi untuk membantu perokok jangka panjang. Itu tidak dijual sebagai produk rekreasi, khususnya bukan untuk anak-anak kita. Tapi itulah yang terjadi, celah terbesar dalam sejarah Australia,” kata Butler melansir CNN, Rabu (5/3/2023).

Nantinya, pemerintah akan mengizinkan penjualan vape melalui resep yang diberikan dokter kepada apoteker. 

Selain itu, Butler juga akan melarang impor, serta semua produk vape  harus memiliki kemasan seperti obat-obatan yang ditujukan untuk dijual sebagai produk untuk membantu para perokok berhenti.

“Paket berwarna cerah, beraroma menyenangkan yang memikat pengguna yang lebih muda akan dibatasi, dan semua vape sekali pakai akan dilarang. Tidak ada lagi rasa permen karet, tidak ada lagi unicorn merah muda. Tidak ada lagi vape yang sengaja disamarkan sebagai pena stabilo untuk anak-anak agar bisa disembunyikan di tempat pensil mereka,” ucapnya. 

Di sisi lain, Profesor Emeritus di National Center for Youth Substance Use Research di The University of Queensland, Wayne Hall mengatakan bahwa Asosiasi Medis Australua tidak menyarankan dokter untuk meresepkan produk vape untuk membantu orang berhenti dari nikotin.  

“Larangan penjualan vape sekali pakai disambut baik sebagai cara untuk mencegah penyerapan kaum muda, tetapi ada banyak upaya yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa perokok dapat dengan mudah dan legal mengakses produk vape yang telah disetujui,” jelas Wayne.

Bersamaan dengan larangan tersebut, pemerintah Australia telah menaikan pajak tembakau sebesar 5% pertahun selam tiga tahun ke depan yang akan dimulai pada 1 September 2023. 

Saat ini, harga sekotak 20 batang rokok seharga 35 dolar Australia (Us$ 23) atau lebih mahal dari Amerika Serikat dan Inggris.

Menjadi Kekhawatiran di Seluruh Dunia

Para peneliti telah menemukan hubungan antara kecanduan nikotin di kalangan remaja dan anak-anak sebagai akibat dari kebiasaan vape yang meningkat. 

Vape remaja juga dikaitkan dengan masalah psikologis, sakit kepala, sakit perut, dan kecanduan nikotin yang signifikan.

Beberapa orang berpendapat bahwa rokok elektrik adalah pengganti yang baik untuk rokok konvensional dan beberapa negara bahkan mempromosikannya sebagai alat berhenti merokok. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat mengatakan bahwa rokok elektrik tidak aman digunakan pada remaja, dewasa, dan wanita hamil serta orang dewasa yang tidak menggunakan rokok biasa.

Vape sendiri telah menjadi hal yang umum di banyak sekolah menengah di Amerika dan mendorong Food and Drug Administraton AS untuk mulai menangani tingkat penggunaan rokok elektrik di kalangan anak di bawah umur dalam beberapa tahun terakhir. 

Menurut survei Tembakau Pemuda Nasional 2022 menunjukkan bahwa sekitar 2,55 juta siswa sekolah menengah dan atas di AS menggunakan rokok elektrik.

Di Australia, vape digunakan secara tidak proposional oleh kaum muda. Tercatat satu dari enam remaja berusia 14-17 tahun telah mencoba vaping, sementara empat orang berusia 18-24 tahun juga telah mencobanya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait