URnews

Bupati Meranti yang Pernah Ancam Gabung Malaysia Kena OTT KPK

Urbanasia, Jumat, 7 April 2023 12.00 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Bupati Meranti yang Pernah Ancam Gabung Malaysia Kena OTT KPK
Image: Bupati Meranti, Muhamamd Adil. (Instagram/Muhammad_adil_riau)

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil pada Kamis (6/4/2023). 

Muhammad Adil pernah menjadi perbincangan publik karena mempertanyakan dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas. Ia juga menuding Kementerian Keuangan diisi ‘iblis’ dan mengancam gabung Malaysia. 

OTT KPK ini dibenarkan Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri. Menurutnya, KPK melakukan OTT kepada Muhammad Adil dan beberapa pihak lain di Kabupaten Kepulauan Meranti. 

“Benar, tadi malam (6/4/2023), tim KPK berhasil lakukan tindak tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau,” kata Ali, Jumat (7/4/2023).

Ali menjelaskan, KPK juga berhasil mengamankan barang bukti terkait dugaan korupsi yang dilakukan Muhammad Adil ini. 

Namun, Ali masih enggan merinci barang bukti yang diamankan karena jumlahnya masih dihitung. Selain itu, kata dia, besar kecilnya jumlah barang bukti bukan unsur utama dari pembuktian suatu kasus korupsi. 

“Sedikit atau banyak sama saja itu perbuatan korupsi. Bahkan menerima janji pun bila itu ada transaksi terkait penyalahgunaan jabatan sebagai penyelenggara sudah masuk kategori tindak pidana korupsi,” imbuhnya. 

Bupati Meranti Viral

Nama Bupati Kepulauan meranti Muhammad Adil viral pada awal Desember 2022 lalu. 

Pasalnya ia menyampaikan protes terkait dana bagi hasil (DBH) Migas dalam Rakornas Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Daerah se-Indonesia di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah Pekanbaru pada Sabtu (10/12/2022) lalu. 

Hal tersebut ditanyakan karena pada tahun 2022, Meranti menerima DBH sebesar Rp 114 miliar dengan hitungan harga minyak US$ 60 per barel. Tak cuma itu, harga minyak dunia juga mengalami kenaikan menjadi US$ 100 per barel, hal itu sesuai dalam pembahasan APBD 2023 sesuai dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kami daerah miskin, kala kami kaya kami biarkan saja sudah ambil Rp 10 triliun pun nggak apa-apa. Kami daerah miskin, daerah ekstrem. Jadi kalau daerah miskin ada minyak bapak ibu ambil uangnya entah dibawa kemana, pemerataan, pemerataan kemana seharusnya kami ini yang menjadi prioritas,” kata dia dalam video disiarkan akun YouTube Diskominfotik Provinsi Riau itu. 

Tak hanya itu, Adil juga mengancam akan angkat senjata atau bergabung dengan Malaysia jika tuntutannya tak diindahkan. Di akhir, Adil juga walk out dari ruangan acara. 

“Maksud saya, kalau bapak tak mau mengurus kami, pusat tidak mau mengurus Meranti, kasihkan kami ke negeri sebelah (Malaysia). Apa perlu Meranti angkat senjata? Kan tak mungkin,” tegasnya. 

Adil lantas mendapat penjelasan dari pihak Kemenkeu yang hadir dalam forum tersebut. Namun ia tidak puas dan bahkan menyebut Kemenkeu diisi oleh iblis. 

"Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa US$100 per barel," katanya.

"Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampe pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," tambah Adil.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait