URnews

Darurat COVID-19, Jepang Perpanjang Lockdown hingga 12 September

Alwin Jalliyani, Rabu, 18 Agustus 2021 13.09 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Darurat COVID-19, Jepang Perpanjang Lockdown hingga 12 September
Image: Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga. (Twitter @sugawitter)

Tokyo - Jepang memperpanjang status keadaan darurat di Tokyo serta wilayah lain dan mengumumkan langkah-langkah baru yang berlaku di tujuh wilayah.

Langkah tersebut diambil untuk menekan lonjakan infeksi COVID-19 yang mengancam sistem medis. Hal ini disampaikan pemerintah pada Selasa (17/8/2021).

Keadaan darurat saat ini merupakan yang keempat selama pandemi di Jepang. Kebijakan lockdown seharusnya berakhir pada 31 Agustus 2021, tetapi diperpanjang hingga 12 September 2021.

Pada hari Selasa (17/8/2021), Tokyo mengumumkan 4.377 kasus infeksi COVID-19 baru. Catatan tersebut lebih rendah dari catatan kasus infeksi tertinggi pada Jumat (13/8/2021) yang mencapai 5.773 kasus.

“Varian Delta yang mengamuk di seluruh dunia menyebabkan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara kita. Kasus-kasus serius meningkat dengan cepat dan membebani sistem medis, khususnya di wilayah ibu kota " kata Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, mengutip Reuters, Rabu (18/8/2021).

Keadaan darurat yang diterapkan sekarang mencakup hampir 60% populasi Jepang, khususnya di wilayah Ibaraki, Tochigi, Gunma, Shizuoka, Kyoto, Hyogo dan Fukuoka. Tindakan "semi darurat" yang kurang ketat akan diterapkan di 10 daerah lainnya.

Suga meminta restoran tutup lebih awal dan berhenti menyajikan alkohol dengan imbalan subsidi untuk membantu operasional bisnus supaya tetap bertahan.

Bukan hanya restoran, Suga juga akan membatasi jumlah pengunjung di pusat perbelanjaan dan meminta masyarakat tidak berpergian ke tempat yang ramai.

Dalam konferensi pers, penasihat kesehatan utama pemerintah, Shigeru Omi, mengatakan Jepang perlu membuat langkah-langkah untuk mendorong masyarakat menghindari mengambil tindakan yang berpotensi menyebarkan infeksi baru.

Berbicara di samping Omi, Suga mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan untuk membuat undang-undang untuk segera menyiapkan tempat tidur rumah sakit yang cukup untuk pasien COVID-19 yang sakit kritis dan mempercepat vaksinasi.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait