URnews

Driver GoSend Mogok Narik, Begini Tanggapan Gojek

Afid Ahman, Selasa, 8 Juni 2021 09.18 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Driver GoSend Mogok Narik, Begini Tanggapan Gojek
Image: Ilustrasi driver ojol. (Pixabay)

Jakarta - Mitra driver Gojek berencana menggelar demo dengan mogok narik atau off bid secara massal pada Selasa (8/6/2021). Pihak Gojek pun angkat bicara terkait aksi tersebut.

Audrey P. Petriny, VP Corporate Communications Gojek menegaskan GoSend tidak mengubah skema pendapatan atau tarif pokok per jarak tempuh bagi mitra driver. 

Kebijakan penyesuaian hanya dilakukan terhadap skema insentif untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra untuk dapat memperoleh insentif.

“Kebijakan ini merupakan langkah untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif tersebut, sehingga semakin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi. GoSend juga memiliki berbagai program apresiasi bagi mitra dengan performa baik,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Audrey menambahkan GoSend juga terus meningkatkan jumlah permintaan pelanggan melalui berbagai program pemasaran, pengembangan teknologi dan inisiatif lainnya, disamping terus menjaga dan meningkatkan standar layanan yang lebih baik. 

Melalui berbagai upaya ini, antara lain skema pendapatan pokok yang dipertahankan, penyesuaian skema insentif, peningkatan program pemasaran, serta inisiatif lainnya termasuk program apresiasi bagi mitra, maka daya saing GoSend akan terus meningkat dan menjadi pilihan masyarakat. 

“Hal ini akan mendorong tingkat permintaan pelanggan (order) bagi para mitra driver dan memberikan peluang memperoleh pendapatan secara lebih berkesinambungan,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan upaya mogok narik dengan cara off bid yang dilakukan mitra driver Gojek sebagai bentuk kekecewaan mitra terhadap GoTo, perusahaan gabungan Gojek-Tokopedia, yang diklaim menurunkan insentif layanan Gokilat atau Gosend Sameday secara sepihak.

"Kami sebagai driver sangat berharap hadirnya GoTo ini dapat benar-benar memberi kehidupan yang layak bagi kami anak bangsa. Namun keputusan yang diumumkan GoTo dalam Kopdar pada 05 Juni 2021, justru meruntuhkan harapan kami," bunyi keterangan tertulis mitra driver GoJek seperti dilihat dari Facebook Berita Informasi Gokilat (Gosend Sameday), Senin (7/6/2021). 

Mereka menilai keputusan tersebut sangat merugikan mitra yang saat ini hanya mendapat upah Rp2000/km.

Besaran penurunan insentif layanan Gokilat di Jabodetabek Rp 1000 untuk 1-9 pengantaran dan Rp 2000 untuk 10-14 pengantaran. Sementara di Bandung insentifnya hanya Rp 1000 untuk 1-11 pengantaran dan Rp 1.500 untuk 12-17 pengantaran. Bonus itu pun baru didapat jika performa mereka di atas 80 persen.

Para mitra driver juga menyebut perubahan insentif Gokilat ini telah melanggar dua hal, yaitu UU No 20/20218 tentang Kemitraan dan Peraturan Menteri Perhubungan No 12/2019 tentang Biaya Jasa dan Mitra Kursi Roda 2.

Dalam Undang Undang No.2/2018 perusahaan dilarang pengambilan keputusan secara sepihak. Sedangkan Permen Perhubungan berisi sejumlah parameter untuk penetapan tarif dan insentif.

Para driver menilai GoTo tidak melakukan kajian dan penelitian terkait perubahan insentif telah diterapkan. Mereka pun menuntut GoTo mencabut aturan insentif baru tersebut dan menaati aturan yang berlaku tentang kemitraan dan perhitungan biaya jasa driver.

"Cabut keputusan pemberlakuan insentif terbaru yang diberlakukan pada 08 Juni 2021 dan aturan insentif tetap menggunakan skema sebelumnya," tuntut para driver.

"GoTo harus menaati aturan yang berlaku tentang kemitraan dan penghitungan biaya jasa driver. Mendesak pemerintah untuk menegakkan aturan yang berlaku sehingga tidak membuat perusahaan platform saling berperang tarif dan promosi yang dampaknya merugikan driver/kurir," tandasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait