Dua Jenazah Kru Helikopter Polri Diterbangkan ke Jakarta
Jakarta - Dua jenazah awak helikopter NBO-105/P-1103 milik Korps Polairud Baharkam Mabes Polri yang jatuh di Perairan Manggar, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan segera diterbangkan ke Bandara Pondok Cabe, Jakarta.
Dua jenazah kru tersebut adalah Bripda Khairul Anam yang merupakan mekanik helikopter dan Briptu Mochamad Lasminto sebagai kopilot.
"Dua jenazah akan diterbangkan ke Jakarta menggunakan pesawat Cassa milik Polri," kata Kakorpolairud Baharkam Mabes Polri, Inspektur Jenderal Polusi Indra Miza di Manggar, Rabu (30/11/2022).
Saat ini kedua jenazah tengah berada di ruang pemulasaran jenazah di RSUD Marsidi Judono Belitung. Nantinya, Kapolri atau yang mewakili akan menggelar prosesi penghormatan kepada dua jenazah tersebut.
Dikabarkan, jenazah yang lebih dulu ditemukan oleh tim SAR gabungan adalah jenazah Anam. Disusul dengan jenazah Lasminto yang ditemukan pada hari kedua pencarian.
Ia menambahkan, operasi SAR gabungan helikopter NBO-105 itu akan dilanjutkan pada hari ini. Sejumlah armada yang terlibat adalah Kapal Polisi, TNI AL, KPLP, Basarnas, dan Kapal tambahan dari Pushidrosal TNI AL yaotu RKI Spica-646 yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi keberadaan objek di bawah laut.
Pesawat TNI AU yaitu CN-295 dan helikopter milik kepolisian pun turut terlibat dalam pencarian tersebut.
"TNI AL juga sudah memberikan bantuan berupa peralatan sonar portabel yang dipasang di kapal nelayan,"ucap Mirza.
Sebelumnya, di hari ketiga pencarian, helikopter milik Polairud Polri tipe NBO-105 dengan nomor register P-1103 telah menemukan dua dari total dua jenazah yang jatuh.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan yang menyebutkan bahwa tim SAR telah menemukan satu jenazah pada pukul 9.45 WIB.
Diketahui Helikopter P-1103 tersebut membawa empat orang kru yang merupkan anggota Polri yaitu AKP Arif Rahman, Briptu Lasminto, AIPDA Joko M, dan Bripda Muhammad Khoirul Anam.
Pada proses pencarian tersebut dilakukan dengan tiga metode yaitu pencarian di atas permukaan laut (paralel swep search patter), pencarian di bawah permukaan air dengan metode scan yang menggunakan MBES (Multi Beam Echo Sounder), SSS (Side Scan Sonar), Magnetometer, ROV yang dibawa oleh KRI SPICA, dan terakhir menggunakan metode pencarian via udara.