Erupsi Gunung Raung Menurun, Bandara Banyuwangi Kembali Buka
Banyuwangi - Aktivitas vulkanik Gunung Raung di Banyuwangi mulai menurun. Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, kondisi berangsur membaik sejak Minggu (14/2/2021) lalu.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan sejak Minggu, material abu vulkanik yang keluar tampak tipis hingga sedang dan hanya keluar sesekali. Suara gemuruh dan pantulan cahaya api imbas aktivitas erupsi pun mereda.
“Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 300-500 meter di atas puncak kawah,” kata Mukijo, dikutip dari eilis resmi Pemkab Banyuwangi, Senin (15/2/2021).
Abu vulkanik Gunung Raung, kata Mukijo, saat ini hanya keluar sesekali saja. Mungkin sekitar setengah jam sekali. Begitupun dengan suara gemuruh dan pantulan cahaya api yang sudah tampak mereda sejak Sabtu (13/2/2021) malam. Sementara untuk kegempaan sendiri, sejak Jumat (12/2/2021) amplitudonya sudah dominan 1 mm. Bahkan jika ada fluktuasi, tremor yang terjadi naik turunnya antara 1 – 4 mm.
Sehingga menurutnya, kondisi ini menggambarkan kalau erupsi Gunung Raung secara keseluruhan sudah mereda sejak 12 Februari lalu. Kendati demikian, ia menegaskan jika status Gunung Raung masih waspada.
"Mudah-mudahan kondisinya segera pulih. Namun sampai saat ini status masih waspada. Jarak aman bagi masyarakat masih 2 kilometer dari atas puncak," pungkasnya.
Menyusul aktivitas Gunung Raung yang semakin menurun, Bandara Banyuwangi yang sempat ditutup akhirnya kembali dibuka sejak Minggu (14/2/2021) pagi. Bandara kembali dibuka dan telah melayani beberapa penerbangan.
Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II KC Bandara Banyuwangi, Cin Asmoro mengatakan, pembukaan Bandara Banyuwangi dilakukan setelah pihaknya mendapatkan Notam rekomendasi untuk bisa kembali membuka bandara sejak Minggu (14/2/2021) pukul 06.00 WIB.
Notam dengan nomor B0227/21 NOTAMC B0224/21 ini didapatkan usai pihaknya melakukan paper test dan pemantauan lewat radar BMKG maupun Airnav, dan diteruskan koordinasi ke pihak Otoritas Bandara Wilayah 3 Surabaya.
"Dari hasil kolaboratif tersebut akhirnya dikeluarkan Notam sehingga Bandara Banyuwangi bisa kembali melayani penerbangan pada saat ini. Semoga kondisi seperti ini terus berlanjut dan erupsi Gunung Raung tidak lagi berimbas ke penerbangan di Bandara Banyuwangi," kata Cin.
Sementara pada Minggu kemarin, Bandara Banyuwangi telah melayani enam penerbangan setelah kurang lebih seminggu lumpuh karena abu vulkanik erupsi Gunung Raung. Enam penerbangan itu berasal dari maskapai Citilink.
Adapun pesawat Citilink yang telah beroperasi itu melayani penerbangan Bandara Soekarno Hatta - Bandara Banyuwangi pergi pulang (pp), Surabaya - Banyuwangi pp, dan Banyuwangi - Denpasar pp. Sementara Garuda Indonesia dan Batik Air dengan rute Bandara Soetta - Banyuwangi pp belum mengoperasikan pesawatnya.