URnews

Fakta-fakta Baru Kasus Pemukulan di Jalan Tol Jakarta

Nivita Saldyni, Senin, 6 Juni 2022 09.25 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Fakta-fakta Baru Kasus Pemukulan di Jalan Tol Jakarta
Image: Tangkapan layar pemukulan di Tol Dalam Kota dekat Gerbang Tol Tebet arah Cawang, Sabtu (4/6/2022). (Twitter @apansa_kalengs)

Jakarta - Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus mengusut kasus pemukulan di Tol Dalam Kota. Usai mengamankan dua orang pelaku, polisi pun mengungkap sejumlah fakta baru.

Namun di tengah proses penyelidikan ini, sejumlah pihak ikut angkat bicara. Di antaranya Indah Kurnia, ibu Justin Frederick (JF) yang merupakan korban dalam kejadian ini dan DPP Pemuda Pejuang Bravo Lima. 

Berikut sejumlah update terbaru dari kasus pemukulan di Tol Dalam Kota yang dirangkum Urbanasia pada Senin (6/6/2022):

Pelaku Ketua Pemuda Pejuang Bravo Lima dan Anaknya

Berdasarkan keterangan polisi, pelaku pemukulan di Tol Dalam Kota yang telah diamankan sebanyak dua orang. Mereka adalah Ketua Pemuda Pejuang Bravo Lima Ali Fanser Marasabessy (AFM) dan anaknya, Faisal Marasabessy (FM). 

Hal ini pun telah dikonfirmasi oleh DPP Pemuda Pejuang Bravo Lima dalam keterangan resminya.

"Benar telah terjadi perkelahian di Tol Gatot Subroto, Jakarta Selatan antara dua orang sebagai akibat dari dugaan ketidaksenangan karena saling mendahului kendaraan," kata Sekretaris Pemuda Pejuang Bravo Lima, Ahmad Zazali.

"Salah satu orang yang mengenakan batik adalah benar rekan kami, Ali Fanser Marasabessy yang juga sebagai Ketua Pemuda Pejuang Bravo Lima, organisasi sayap Perhimpunan Pejuang Bravo Lima, relawan pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin," jelasnya lebih lanjut.

Ali Fanser Buat Laporan Balik

Namun Ahmad menjelaskan bahwa ada hal lain yang perlu mereka luruskan. Sebab menurut pihaknya, dalam kasus ini Ali Fanser adalah korban.

"Dalam peristiwa tersebut AFM menjadi korban pemukulan yang dilakukan JF, hal itu menjadi pemicu perkelahian antara JF dengan FM. Bahkan telah berusaha melerai perkelahian tersebut," kata Ahmad.

Ahmad menambahkan, Justin yang memancing perkelahian dengan mengacungkan jari tengah terlebih dulu saat mobilnya disalip kendaraan yang ditumpangi Ali.

"Lalu kendaran yang ditumpangi AFM menghentikan JF untuk menanyakan maksud JF mengacungkan jari tengah tadi, dan JF dengan nada tinggi terlihat marah serta menantang lalu memukul AFM terlebih dahulu. Melihat AFM diperlakukan demikian FM, rekan semobil AFM spontan membela sehingga terjadi perkelahian," bebernya.

Menurut Ali, sambung Ahmad, perkelahian tersebut terjadi secara spontan dan tidak ada motif apapun. Apalagi Ali dan Justin tak saling kenal sebelumnya.

Untuk tujuan meluruskan dan membuat terang kasus ini, maka AFM bersama Pengacaranya saat ini sedang dalam proses membuat laporan balik di Polda Metro Jaya.

"Kami menghormati penanganan perkara ini oleh Polda Metro Jaya secara mandiri dan independen, terbebas dari campur tangan pihak manapun. Dengan mempertimbangkan kejadian tersebut di atas, dan sebagai wujud dukungan Pemuda Pejuang Bravo Lima terhadap upaya membumikan Pancasila melalui penyelesaian sengketa keadilan restoratif (restorative justice), maka kami berhadap pendekatan ini dikedepan untuk kasus ini," ungkapnya mengakhiri pernyataan tersebut.

Plat RFH Tak Terdaftar

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait