URnews

Hari Guru Nasional 2020, Nadiem Janji Sejahterakan Guru Honorer 

Nivita Saldyni, Rabu, 25 November 2020 12.40 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Hari Guru Nasional 2020, Nadiem Janji Sejahterakan Guru Honorer 
Image: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim saat memberikan pidato pada Upacara Hari Pendidikan Nasional 2020, Rabu (25/11/2020) (YouTube Kemendikbud)

Jakarta - Kabar bahagia datang dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Hari Guru Nasional 2020, Rabu (25/11/2020). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan pihaknya akan memperjuangkan kesejahteraan guru honorer.

Hal itu disampaikan Nadiem dalam pidatonya saat Upacara Hari Guru Nasional 2020 yang disiarkan langsung lewat kanal YouTube Kemendikbud, Rabu (25/11/2020) pagi.

"Pada 2021 kami berkomitmen memperjuangkan guru-guru honorer melalui seleksi yang demokratis bagi guru-guru non-PNS, menjadi guru ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan kuota cukup besar, sesuai kebutuhan masing-masing daerah," kata Nadiem dalam pidatonya.

Sebelumnya, rencana itu telah diumumkan Nadiem lewat webinar 'Pengumuman rencana seleksi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) 2021' di kanal YouTube Kemendikbud, Senin (23/11/2020) lalu.

Selain memperjuangkan para guru honorer berkompeten untuk mendapatkan penghasilan yang layak, Nadiem mengatakan bahwa seleksi PPPK ini dibuka karena Indonesia sedang membutuhkan satu juta guru di sekolah negeri. Jumlah itu di luar guru PNS yang saat ini telah mengajar, loh.

"Data Pokok Pendidikan (Dapodik), Kemendikbud mengestimasi kebutuhan guru di sekolah negeri mencapai satu juta guru, di luar guru PNS yang saat ini mengajar," kata Nadiem.

"Ini bagian dari filsafat merdeka belajar, di mana setiap guru honorer di seluruh nusantara bisa punya kemerdekaan untuk membuktikan dirinya, apakah mereka punya kompetensi untuk diangjat sebagai ASN sehingga bisa meningkatkan nafkah dan kesejahteraan mereka," lanjutnya.

Oleh karena itu Nadiem mengaku tak membatasi kuota pendaftar untuk seleksi kali ini. Bahkan seleksi kali ini bisa diikuti oleh seluruh guru honorer di sekolah negeri dan swasta yang terdaftar di Dapodik, lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang saat ini tidak mengajar, dan guru eks tenaga honorer kategori dua yang belum pernah lulus seleksi PNS maupun PPPK sebelumnya.

"Dulu formasi guru PPPK terbatas dan ada kuota-kuotanya, jadi banyak guru honorer kita menunggu dan mengantre. Namun di 2021, semua guru honorer dan lulusan PPG bisa mendaftar dan mengikuti seleksi tersebut," jelasnya.

Bahkan pada tahun 2021, guru honorer bisa mengikuti seleksi ini hingga tiga kali. Jadi kalau gagal di seleksi pertama, guru yang bersangkutan boleh mengulang ujian seleksi hingga dua kali.

"Ujian seleksinya bisa diikuti pada tahun yang sama pada 2021 ataupun di tahun berikutnya. Karena ini merupakan suatu program berkesinambungan," imbuhnya.

Untuk membantu guru honorer mempersiapkan diri, Kemendikbud juga akan menyediakan materi khusus untuk persiapan. 

"Jadi kami pastikan akan ada berbagai macam pelatihan daring yang bisa dilakukan secara mandiri oleh para guru honorer untuk mempersiapkan diri mengikuti ujian," kata Nadiem.

Dengan begitu, seluruh guru honorer punya kesempatan yang sana untuk lolos dalam seleksi kali ini. Nadiem.juga menjamin bahwa seluruh guru honorer yang lolos seleksi itu akan diangkat menjadi PPPK yang penganggarannya telah disiapkan oleh pemerintah pusat.

"Semua yang lulus seleksi akan dijamin menjadi guru PPPK hingga batas satu juta guru," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait