Kekayaan Jokowi Meningkat Rp 8,89 Miliar Setahun Terakhir Selama Pandemi COVID-19
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaporkan sebanyak 70,3 persen pejabat negara mengalami peningkatan harta kekayaan dalam setahun terakhir atau selama pandemi COVID-19. Salah satu di antaranya adalah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diterbitkan pada 12 Maret 2021 itu, tercatat harta kekayaan Jokowi meningkat sekitar Rp 8,9 miliar dalam setahun terakhir.
Berdasarkan laporan periodik 2020 itu, total harta kekayaan Jokowi mencapai Rp 63.616.935.818 atau Rp 63,6 miliar. Sementara pada 2019 lalu, harta yang dilaporkan Jokowi dalam LHKPN sebesar Rp 54.718.200.893 atau Rp 54,7 miliar.
Dari laporan tersebut diketahui pula bahwa Jokowi memiliki harta berupa tanah dan bangunan yang tersebar di berbagai daerah. Mulai dari Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Boyolali dan Jakarta Selatan. Total kekayaan tersebut bernilai Rp 53.281.696.000 atau meningkat sebesar Rp 7.638.108.000 dari tahun sebelumnya.
Sementara daftar koleksi kendaraan yang dimiliki presiden ke-7 Indonesia itu masih sama dari tahun sebelumnya. Jokowi tercatat memiliki tujuh mobil dan satu sepeda motor dengan total senilai Rp 527.500.000.
Adapun koleksinya itu terdiri dari sepeda motor Yamaha Vega 2001 senilai Rp 2,5 juta, Suzuki Pick Up tahun 1997 senilai Rp 10 juta, Isuzu Truck tahun 2002 senilai Rp 60 juta, Isuzu Truck tahun 2002 senilai Rp 40 juta, Mercedes-Benz sedan tahun 2004 senilai Rp 160 juta, Mercedes-Benz sedan tahun 1996 senilai Rp 60 juta, Nissan Grand Livina 2010 senilai Rp 75 juta, dan Nissan Juke 2012 senilai Rp 120 juta.
Jokowi juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 357.500.000 serta kas dan setara kas senilai Rp 10.047.790.536. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2019 di mana harta bergerak lainnya milik Jokowi tercatat Rp 360.000.000 dengan kas dan setara kas senilai Rp 8.928.471.262.
Selain itu, Jokowi mempunyai utang sebesar Rp 597.550.718. Jumlah tersebut berkurang Rp 263,807,651 dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 861.358.369.