URnews

Kisah Tragis N250 Gatotkaca, Pesawat Karya BJ Habibie yang Mangkrak karena Krisis

Nunung Nasikhah, Kamis, 20 Agustus 2020 10.55 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah Tragis N250 Gatotkaca, Pesawat Karya BJ Habibie yang Mangkrak karena Krisis
Image: Pesawat N250 Gatotkaca. (Instagram @militer.udara)

Jakarta – Indonesia memiliki pesawat sipil buatan sendiri, karya anak bangsa yang terkenal super jenius yakni (alm) BJ Habibie.

Melalui N250 Gatotkaca, BJ Habibie ingin membuktikan bahwa generasi Indonesia mampu memproduksi pesawat meski dengan keterbatasan.

Pesawat yang dinamai N250 Gatotkaca tersebut merupakan program pemerintah yang dilaksanakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi pada tahun 1990-an melalui penugasan kepada Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kini bernama PT Dirgantara Indonesia (PTDI).

Untuk mewujudkan program tersebut, Pemerintah Indonesia memberikan bantuan pendanaan kepada PT DI melalui tambahan Penyertaan Modal Negara dan juga bantuan langsung yang bersumber dari bantuan pendanaan.

Pada 1986, pesawat N250 ini mulai dirancang bangun. Sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 1995, bertepatan HUT RI ke-50, pesawat tersebut berhasil mengudara di langit Indonesia.

Tak hanya itu. Pesawat lokal tersebut juga sempat tampil dan menjadi idola di beberapa International Air Show, salah satunya di Le-Bourge, Paris Air Show 1997.

Karena kehebatan dan kecanggihannya, pesawat N250 ini banyak dilirik oleh negara-negara lainnya. Terlebih saat itu, pesawat karya anak bangsa ini menggunakan teknologi paling canggih, yakni fly by wire.

Gatotkaca yang menjadi kebanggaan Indonesia saat itu mampu menggegerkan dunia internasional karena kecanggihan dan performanya melebihi zamannya.

Sayangnya, program pembuatan pesawat N250 Gatotkaca tersebut bernasib tragis. Pesawat yang sempat menggegerkan dunia karena kecanggihannya di masa itu akhirnya tidak dapat dilanjutkan.

Pada masa pembuatan pesawat pertama Indonesia itu, dunia tengah dilanda krisis moneter yang berkepanjangan, termasuk Indonesia. Untuk mengatasi krisis, pemerintah Indonesia mendapat bantuan dana dari International Monetary Fund (IMF).

Untuk mendapatkan bantuan tersebut, salah satu syarat yang ditentukan, Indonesia tidak boleh menyalurkan dana dalam pengembangan proyek pesawat N250.

Alasan IMF meminta agar IPTN ditutup kala ini karena dianggap memberatkan ekonomi. Alhasil, proyek penelitian dan pengembangan pesawa N250 terpaksa terhenti.

Mulai saat itu, pesawat Gatotkaca mangkrak di salah satu hanggar kawasan PTDI di Bandung, Jawa Barat.

Nasibnya tragis. Pasca dipuja-puja, pesawat Gatotkaca harus terkurung dan tak bisa lagi mengudara di langit Indonesia.

Pesawat pertama Indonesia yang mengundang decak kagum pada masanya tersebut sudah tidak bisa terbang dan dikembangkan, karena akan membutuhkan biaya yang lebih besar lagi.

Saat ini, dengan berat hati, Gatotkaca harus dipajang di Museum Pusat Dirgantara Mandala di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta sejak Kamis (20/8/2020) agar bisa dinikmati oleh masyarakat luas sebagai salah satu jejak sejarah kejayaan Indonesia di masa lalu.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait