URnews

Kisah William Tanuwijaya: Pernah Jaga Warnet hingga Diusir Investor

Anisa Kurniasih, Rabu, 16 Juni 2021 13.17 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kisah William Tanuwijaya: Pernah Jaga Warnet hingga Diusir Investor
Image: pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya (tangkapan layar Deddy Corbuzier YouTube Channel)

Jakarta - Di balik setiap kesuksesan seseorang, tentunya menyimpan kisah tersendiri baik suka maupun duka. Hal itu pula yang dialami pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya.

Sukses mendirikan startup dengan status decacorn, William ternyata memiliki kisah panjang di masa lalu yang tak pernah ia lupakan. Bahkan, ia mengaku pernah hampir gagal menjalankan bisnisnya itu.

Dalam podcast Close The Door di channel YouTube Deddy Corbuzier yang di unggah pada Selasa 15 Juni 2021, pria berusia 39 tahun itu menceritakan perjuangannya dalam membangun Tokopedia bersama temannya Leontinus Alpha Edison yang sudah direncanakan sejak 2007.

Meski memiliki latar belakang dari keluarga yang sederhana, namun William tetap bertekad bulat untuk meneruskan pendidikannya hingga kuliah meski tanpa kemewahan. 

Ditambah lagi, saat itu, kondisi sang ayah yang sedang sakit membuat dirinya harus memutar otak untuk membiayai kuliah sendiri dengan pekerjaan sampingan yakni sebagai penjaga warnet.

Hal itu dia jalani setiap hari, mulai pukul 09.00 hingga 21.00 Selama 12 jam kerja malam, siangnya dia menjalani kuliah.

"Tapi itu membuka peluang, karena 12 jam sehari saya bisa akses internet. Padahal saat itu internet masih mahal," kata William Tanuwijaya saat berbincang dengan Deddy Corbuzier dikutip Rabu (16/6/2021). 

Dari situlah William memiliki gagasan untuk menciptakan platform jual-beli online yang dikenal sebagai Tokopedia. 

Akhirnya, pengusaha kelahiran Pemantang Siantar itu berusaha terus belajar dan menerapkan prinsip dari para pendiri Silicon Valley seperti Steve Jobs.

"Saya kagum kenapa Steve Jobs, Mark Zuckerberg, Sergey Brin, Larry Pages pendiri Google, mereka bisa bangun bisnis begitu besar," ungkap William.

Dari situ William Tanuwijaya mengamati bahwa mereka, seperti Steve Jobs bukan dari orang tua yang berada bahkan drop out dari kuliahnya.

1623823908-CEO-Tokopedia-William.jpegSumber: pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya (tangkapan layar Deddy Corbuzier YouTube Channel)

Rupanya, langkah Steve Jobs yang membangun bisnis dari nol diaplikasikan oleh William Tanuwijaya untuk membangun Tokopedia.

Ia mencoba mengajukan modal melalui venture capital untuk membangun Tokopedia, tetapi selama dua tahun yaitu 2007 sampai 2009 mengalami kegagalan.

Menurut William Tanuwijaya, ada lima hal yang menyebabkan Tokopedia saat itu gagal, salah satunya latar belakang industri.

"Gagalnya orang-orang rata-rata bertanya tentang saya bisa bilang lima hal, dua pertanyaan pertama itu tentang latar belakang industri," katanya.

Pertanyaan pertama yang dilontarkan pada William Tanuwijaya adalah menyebutkan orang Indonesia yang sukses di bidang teknologi pada saat itu.

Faktanya memang pada saat itu belum ada orang Indonesia yang kaya dan sukses dari membangun bisnis di bidang teknologi.

Inovasi yang diciptakan William Tanuwijaya pun dipertanyakan dan tidak dipercaya oleh pemodal kala itu, karena dianggap akan kalah dari industri teknologi dari global.

Saat merintis usaha sendiri pada 2007 dengan mendirikan Tokopedia bersama kawannya, Leontinus Alpha Edison, dia pun mencoba menggaet investor lokal. Tapi idenya berulang kali diremehkan calon investor. Termasuk soal latar belakang keluarganya yang pas-pasan.

Bahkan guys,  ada masa di mana William Tanuwijaya mengikuti Job Expo untuk merekrut calon pekerja. Dua hari di acara itu, tak satu pun pelamar kerja yang mereka terima. Sementara di booth lain, dia menyaksikan antrean pelamar.

Kemudian, di tahun 2010 William Tanuwijaya punya kesempatan bertemu dengan seorang investor modal ventura asal Amerika Serikat, yang sedang berkunjung ke Jakarta. Tapi kemampuan bahasa Inggrisnya yang terbata-bata, membuat dia diusir investor itu.

 “Saya ketemu mereka hanya 5 menit. Saya ibaratnya diusirlah karena saya enggak bisa Bahasa Inggris,” ujarnya.

Nah, setelah mulai menyandang status sebagai 'pengusaha', namun di masa-masa rintisan Tokopedia hidupnya sangat sederhana. Bahkan dia mengaku belum pernah naik pesawat, apalagi ke luar negeri. 

“(Sebelumnya) enggak pernah ke luar negeri, enggak punya paspor segala macam,” ujarnya. 

Ia mengaku, perjalanan paling jauh yang pernah ditempuhnya adalah dari kampung halaman di Pematang Siantar, ke Jakarta untuk kuliah.

Namun pada 2013 William Tanuwijaya diundang SoftBank Korea untuk datang ke kantor pusat mereka di Jepang, bertemu dengan Masayoshi Son. Saat itu pun, dia hanya diberi waktu 5 menit mempresentasikan proposal bisnisnya. 

Berbeda dengan pengalaman buruknya di Jakarta, dari pertemuan inilah Tokopedia pada 2014 meraup pendanaan sebesar USD 100 juta atau saat itu setara Rp 1,2 triliun. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait