URnews

Klaster Perkantoran Meningkat, Ini Imbauan IDI

Kintan Lestari, Rabu, 28 April 2021 10.02 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Klaster Perkantoran Meningkat, Ini Imbauan IDI
Image: Ilustrasi perkantoran di Jakarta. (Urbanasia/Ardha Franstiya)

Jakarta - Beberapa tempat belakangan ini menjadi klaster baru COVID-19, salah satunya adalah perkantoran.

Data dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang diunggah di akun Instagram @dkijakarta menunjukkan klaster perkantoran di Jakarta meningkat. Pada periode 12-18 April 2021 diketahui ada 425 jumlah kasus positif yang ditemukan di 177 perkantoran.

Padahal di periode sebelumnya, yakni 5-11 April 2021, hanya ada 157 kasus positif COVID-19 ditemukan di 78 perkantoran.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai hal tersebut bisa terjadi lantaran protokol kesehatan yang diterapkan di perkantoran masih lemah.

"Karyawan hanya patuh prokes dikantor saja setelah keluar dari kantor kemudian lengah," ujar Wakil Ketua Umum IDI Adib Khumaidi dalam diskusi media yang diadakan secara daring, Selasa (27/4/2021).

Ia juga menyebutkan beberapa penyebab lain yang membuat klaster perkantoran meningkat, mulai dari sirkulasi udara di kantor yang buruk sampai kebiasaan buka puasa bersama.

Saat ditanya apakah perlu perkantoran menerapkan kembali sistem work from home (WFH), ini imbauan dari IDI. 

"Kita tidak bisa serta merta minta WFH karena problemnya tidak sederhana. Maka upayanya pengaturan. Jadi perlu tata kelola, kalau perlu ada regulasinya. Jadi harus ada regulasi, apakah lewat PP atau Pergub/Perwal untuk kemudian jadi satu dasar bahwa tata kelola ada SOP yang harus diterapkan yang bersinergi dengan satgas covid," terang Adib. 

Tak jauh beda dengan Adib, Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI, Dr dr Eka Ginanjar, juga menyatakan WFH bisa dilakukan lagi bila situasinya tidak terkendali.

"Intinya kita harus lihat daerah kita. Kalau sudah terjadi klaster, lihat terkendali atau tidak. Kalau terkendali suruh isolasi, kalau tidak terkendali baiknya WFH. Pandemi memaksa kita meninggalkan pola lama yang mana bekerja harus di satu tempat, tapi sekarang bisa dimana saja. Kapan WFH perlu cek kondisi kantor kita, VDJ-nya gimana apakah bisa menjamin," tutup Eka.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait