URnews

Kompolnas: Tak Ada Arahan Tembak Gas Air Mata dari Kapolres Malang Nonaktif

Shelly Lisdya, Selasa, 4 Oktober 2022 17.12 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kompolnas: Tak Ada Arahan Tembak Gas Air Mata dari Kapolres Malang Nonaktif
Image: Gas air mata yang ditembakkan polisi saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. (ANTARA)

Malang - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengatakan bahwa tak ada perintah langsung dari Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat (nonaktif) kepada anggota yang bertugas untuk melepaskan tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022).

Komisioner Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto mengatakan, pihaknya telah melakukan konfirmasi langsung kepada Ferli Hidayat terkait penggunaan gas air mata guna mengurai suporter yang diduga kisruh.

"Tak ada perintah dari pak kapolres untuk melakukan penguraian massa dengan tindakan excessive dengan gas air mata, tidak ada," kata Wahyu di Malang, Selasa (4/10/2022).

Wahyu mengatakan, Ferli Hidayat telah menjalankan tugasnya secara prosedural, di mana tidak ada tindakan antisipasi dengan memberikan arahan langsung kepada para personel yang bertugas saat apel sebelum pertandingan.

Wahyu menyebut tindakan pencegahan itu sudah disiapkan dan dilaksanakan oleh Ferli Hidayat sebelum laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

"Sudah disampaikan pada saat apel lima jam sebelumnya. Jadi memang kami melihat ada tindakan preventif yang sudah dilakukan, dari internal kepolisian, kapolres melihat secara prosedural sudah dijalankan," ujarnya.

Selain tidak ada perintah untuk melepaskan tembakan gas air mata untuk mengurai massa tersebut, Ferli Hidayat juga tidak menutup serta mengunci pintu keluar dari Stadion Kanjuruhan.

"Sudah kami konfirmasi dia (Ferli) bahwa tidak ada perintah untuk menutup pintu. Sehingga harapannya memang 15 menit (sebelum pertandingan usai) itu dibuka, tetapi tidak diketahui mengapa ada pintu terkunci," katanya.

Selain itu, Polres Malang juga telah menyiapkan dua kendaraan Baracuda milik Brimob Polda Jawa Timur yang dipergunakan tim tamu saat datang maupun meninggalkan Stadion Kanjuruhan. Kendaraan tersebut disiapkan untuk pengamanan para pemain dan ofisial Persebaya.

"Tetapi dalam pelaksanaannya, Baracuda tidak bisa keluar karena massa di luar sangat banyak. Kejadian pertama, mobil tidak bisa keluar dan kedua di dalam juga ramai," pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait