URnews

Kondisi Terkini Ade Armando, Alami Pendarahan dan Luka Serius

Rizqi Rajendra, Selasa, 12 April 2022 09.47 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Kondisi Terkini Ade Armando, Alami Pendarahan dan Luka Serius
Image: Ade Armando babak belur dikeroyok massa aksi unjuk rasa (Twitter @indonesiak1ta)

Jakarta - Pegiat media sosial sekaligus dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando menjadi korban pengeroyokan oleh massa aksi unjuk rasa 11 April 2022 di depan gedung DPR. Ia baru bisa dievakuasi pukul 18.00 WIB karena ada penyekatan massa.

Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Nong Darol Mahmada mengatakan, usai dievakuasi ke rumah sakit, kondisi Ade Armando masih sadar dan dapat berkomunikasi meski mengalami luka yang cukup berat di sekujur tubuh.

"Kondisinya sadar, bisa berkomunikasi dan menghubungi keluarganya," kata Nong dalam keterangan resmi yang diterima Urbanasia, Selasa (12/4/22).

Saat ini, kondisi Ade Armando masih terus dalam pantauan tim kedokteran yang tengah berusaha menanganinya. Akibat dipukuli oleh massa, dia menderita luka serius di bagian wajah, kepala dan sekujur badannya.

1649731510-ade-armando.jpgSumber: Ade Armando di rumah sakit. (Twitter)

"Hasil pemeriksaan dokter menunjukan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah," ujarnya.

Sekjen PIS itu kemudian juga menceritakan secara detail kronologi dari awal hingga akhirnya Ade Armando babak belur di tangan massa.

Awalnya, Ade Armando datang didampingi timnya pukul 14.00 WIB yang meliput aksi demo di gedung DPR untuk konten YouTube PIS.

Pada awalnya tidak ada masalah, bahkan beberapa media massa juga mewawancarai Ade Armando. Saat tim sepakat untuk menyudahi peliputan, terlihat beberapa orang mengawasi Ade Armando dan saling berbisik di antara mereka.

Kemudian, pukul 15.40 WIB, Ade Armando didatangi seorang ibu-ibu tidak dikenal yang memakinya. Makian ibu-ibu itulah yang mengundang massa untuk mengepung Ade Armando dan bertindak beringas dengan mendorong-dorongnya.

"Beberapa saat kemudian dihampiri beberapa orang tidak dikenal, mereka tiba-tiba langsung menyerang. Sebelumnya mereka mengepung Ade dan tim. Sepertinya pengepungan dilakukan untuk menutup penyerangan dari pantauan petugas," tutur Nong.

Anggota tim liputan yang berusaha melindungi Ade Armando kewalahan karena tidak bisa membendung serangan massa, kemudian mereka meminta pertolongan kepada polisi. Setelah itu baru polisi datang dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan massa.

"Kami mengutuk keras perlakuan biadab terhadap Ade Armando. Kami berharap pihak aparat secepatnya menangkap pelaku penganiayaan terhadap Ade Armando. Sebab ini bukan insiden biasa," pungkas Nong.

Diketahui, pihak kepolisian pun mengaku sudah mengantongi identitas para pengeroyok tersebut. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bahkan sudah memberikan ultimatum terhadap pelaku pengeroyok Ade Armando untuk menyerahkan diri.

"Jika tak menyerahkan diri akan kami tangkap," kata Fadil Imran dalam keterangannya, Senin (11/4/22) malam.

Pihak Polda Metro Jaya pun akan melakukan tindakan upaya penegakkan hukum lebih lanjut hari ini.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait