Merial Institute Bertemu Staf Khusus Presiden, Ini Bahasannya

Jakarta - Merial Institute baru-baru ini bertemu dengan beberapa Staf Khusus (Stafsus) Presiden RI.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur Eksekutif Merial Institute, Arief Rosyid Hasan, memaparkan tentang progres Perpres Nomor 66 Tahun 2017.
Presiden Joko Widodo telah konsisten menjadikan pemuda sebagai prioritas dan concern utama dengan dibuktikan terbitnya Perpres No. 66/2017 tersebut.
Pertama Merial Institute menyoroti kondisi perekonomian di masa pandemi COVID-19.
Seperti diketahui, COVID-19 telah menghantam perekonomian Indonesia. Kuartal II 2020 ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 5,32% (BPS, 2020).
Sektor yang paling terimbas dari sisi sektoral adalah manufaktur, sementara dari sisi size-nya adalah UMKM, sebagai penopang ekonomi Indonesia.
Lalu dari sisi sosial, kesenjangan menurun. Namun itu terjadi bukan karena masyarakat miskin yang naik kelas, tapi karena kelompok masyarakat kaya yang mengalami penurunan.
Pembangunan kepemudaan diharuskan menjadi bagian dari pangkal pembangunan, sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Sebagai perwakilan unsur masyarakat yang selama ini terlibat dalam Pokja Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan untuk membantu pengimplementasian Perpres 66/2017, Merial Institute pun memaparkan beberapa rekomendasi, di antaranya:
1. Sesuai visi Presiden, hambatan pelayanan kepemudaan perlu diatasi dengan fokus intervensi positif dalam peningkatan kesempatan kerja dan kewirausahaan, teknologi dan informasi, pendidikan serta kesehatan.
2. Merial Institute dan Staf Khusus Milenial Presiden RI berkomitmen menyusun agenda-agenda kolaborasi dan kerja-kerja bersama demi mengoptimalisasi peran pemuda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, dengan indikator yang terdapat pada Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).
3. Penyusunan database kepemudaan yang terintegrasi.