Pemberdayaan Petani: Kembangkan Usaha hingga Tingkatkan Nilai Jual Produk
Jakarta - Sinar Mas Agribusiness and Food sebagai salah satu pilar usaha Sinar Mas terus mendorong pemberdayaan petani di berbagai daerah di Indonesia.
Upaya pemberdayaan ini dilakukan dengan mendorong pengembangan usaha pertanian mereka hingga meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan.
Menurut Head of Economic Empowerment, Sustainability, and Strategic Project Sinar Mas Agribusiness and Food, Jusupta Tarigan, pihaknya telah bertahun-tahun membina kelompok tani di berbagai daerah di Indonesia, terutama dalam hal pertanian berkelanjutan tanpa bakar untuk pembukaan lahan .
Salah satu yang dibina adalah kelompok tani Putri Sakai Mandiri Riau yang juga mendapatkan bantuan berupa tangki air, media tanam, bibit, dan kebutuhan pertanian lain dari Sinar Mas Agribusiness and Food.
Jusupta mengatakan, pihaknya takjub dengan semangat Putri Sakai Mandiri Riau dan merasa kelompok tani ini perlu mendapat dukungan dan pendampingan dari perusahaan.
“Kami kagum dengan semangat rekan-rekan kelompok tani. Semangat itu menular kepada kami sehingga kami pun merasa antusias untuk mendukung program mereka,” katanya dalam rilis yang diterima redaksi, Jumat (28/7/2023).
Pendampingan yang dilakukan Sinar Mas Agribusiness and Food menghasilkan dampak positif. Saat ini Putri Sakai Mandiri mampu memproduksi komoditas pertanian seperti kacang panjang, mentimun, oyong, cabai, labu, terung, selada, jagung, serta komoditas peternakan seperti ikan lele, ikan patin, dan ayam kampung.
Selain itu, kelompok tani wanita ini mampu menghasilkan ratusan kilogram produk pertanian dan peternakan setiap bulannya dengan penghasilan jutaan rupiah.
Pengakuan Sumaria dari Putri Sakai Mandiri
Kelompok Tani Putri Sakai Mandiri Riau. (Istimewa)
Sementara itu, pendiri kelompok tani Putri Sakai Riau, Sumaria pun menceritakan awal mula dirinya membentuk kelompok tani ini yang beroperasi di Simpang Belutu, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Semua ini bermula dari kegemarannya untuk bercocok tanam di lahan kecil di samping rumah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya saja. Namun tanaman dan hasil yang ia dapat meningkat. Ia juga gemar membagikan pengalamannya itu melalui media sosial.
Akibatnya, banyak orang dan tetangga yang menyatakan keinginan untuk turut membeli bibit, hasil panen, atau sekedar sharing kepada Sumaria. Dari sinilah ia bermimpi untuk membentuk kelompok tani.
“Saya tertarik untuk membentuk kelompok tani. Saya ingin bangkit dan memberdayakan ibu-ibu suku Sakai,” katanya yang akhirnya terwujud pada tahun 2019.
Sumaria juga mengakui dampak positif yang dihasilkan dari pendampingan dan dukungan Sinar Mas Agribusiness and Food kepada kelompok tani miliknya. Menurut Sumaria, banyak perubahan yang terasa setelah Sinar Mas Agribusiness and Food memberikan perhatian
“Perubahannya banyak sekali. Yang tadinya kami tidak pandai bertani, sekarang menjadi lebih baik. Kami bisa mengolah lahan dan belajar hidup mandiri. Dari yang tadinya kami selalu membeli sayur, sekarang sudah bisa menanam sendiri dan menikmatinya, bahkan mendapatkan keuntungan dari penjualan,” katanya.
Mendorong Nilai Tambah Produk Pertanian
Produk hasil kelompok tani di samping keripik kelapa. (Istimewa)
Tak hanya memberikan dukungan berupa pemberdayaan petani, Sinar Mas Agribusiness and Food, melalui PT Bumipalma Lestaripersada juga memberikan pendampingan terhadap UMKM agar mampu meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan.
Hal ini terjadi pada UMKM Sinar Nusantara Bersama yang beroperasi di Desa Nusantara Jaya, Keritang, Indragiri Hilir, Riau. Kelompok yang memiliki 16 orang anggota itu kini sudah menuai hasil pendampingan yang diberikan.
Kelompok ini ternyata mengolah keripik dari kelapa sebagai upaya mendapatkan penghasilan tambahan. Namun usaha itu tidak berjalan mulus karena masih asingnya produk tersebut.
Misman, salah satu anggota kelompok ini menuturkan, mereka harus berkali-kali gagal demi menemukan resep yang tepat. Tak sedikit waktu, tenaga, dan modal yang harus mereka keluarkan hingga berhasil menciptakan produk yang digemari konsumen.
Setelah melewati perjalanan yang berliku, usaha keripik kelapa Misman dan kawan-kawan berangsur membaik. Produk ini dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi mereka.
Menurut Misman, setiap bulannya ia mampu memproduksi 5 kilogram keripik kelapa, dan bisa meningkat ketika waktu-waktu tertentu.
“Misalnya ketika hari raya Idul Fitri atau hari besar lainnya, pesanan bisa mencapai 15 kilogram per bulan,” ujarnya.
Misman menjelaskan, peningkatan itu salah satunya merupakan hasil dari pendampingan yang dilakukan oleh Sinar Mas Agribusiness and Food, melalui PT Bumipalma Lestaripersada.
Menurutnya, pihak perusahaan memberdayakan kelompoknya sehingga mampu menghasilkan produk bernilai jual. Selain menyediakan sarana produksi, perusahaan juga memberi pendampingan teknis produksi, pemasaran, manajemen organisasi, hingga urusan sertifikasi usaha.