Pemkot Malang Bantah Tak Dampingi Warga yang Ngaku Buta Usai Vaksin COVID-19
Malang - Pemerintah Kota Malang menampik adanya kabar jika tidak memberikan pendampingan kepada warganya yang diduga mengalami kebutaan usai menerima vaksin AstraZeneca.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan bahwa pihaknya beserta sejumlah OPD juga turut membantu masa pemulihan pasien yang beralamat di Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang itu.
“Kami sudah melakukan pendampingan di rumah sakit rujukan (RSSA) dan sudah kami dampingi kontrol. Bahkan juga biasa kami upayakan agar bisa BPJS," kata Husnul kepada wartawan, Rabu (1/12/2021).
Lebih lanjut, Husnul mengatakan bahwa kondisi pasien kini berangsur membaik. Tak seperti dugaan masyarakat, pasien tidak mengalami kebutaan secara total, melainkan pandangannya buram.
Untuk kepastian kebutaan, dikatakan Husnul, pihaknya belum dapat memastikan apakah memang karena vaksin AstraZeneca
“Bukan buta total, seperti buram penglihatannya. Dan bisa melihat sedikit. Itu di awal-awal. Itu kasus lama sudah September lalu dan sudah ditindak lanjuti, sudah banyak kemajuannya. Sampai saat ini belum dapat dipastikan (karena vaksin),” ungkap Husnul.
Kejadian seperti ini, dikatakan Husnul, sudah dilaporkan kepada Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Pasalnya, ini merupakan kejadian pertama di Kota Malang.
“Kami juga belum dapat informasinya, namun kami sudah laporkan ke Komisi Daerah KIPI. Insya Allah baru ini (kasus vaksin di Kota Malang)," tandasnya.