URnews

Roundup Top 5 News Urbanasia, 25 Mei 2021

Urbanasia, Selasa, 25 Mei 2021 20.47 | Waktu baca 4 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Roundup Top 5 News Urbanasia, 25 Mei 2021
Image: Ganip Warsito saat dilantik sebagai Kepala BNPB, Selasa (25/05/2021) di Istana Negara, Jakarta. (Humas Setkab/Rahmat)

Jakarta - Sejumlah informasi menarik terangkum pada Selasa (25/5) nih, Urbanreaders! Kabar di antaranya, Ganip Warsito Resmi Jadi Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini ungkap ada beberapa data aneh dalam penerimaan bantuan sosial (bansos), PT Hero Supermarket mengumumkan bakal menutup seluruh gerai Giant, hingga Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyebut 75 pegawai KPK yang sebelumnya tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) masih dimungkinkan untuk dibina sebelum diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Langsung saja, berikut roundup top 5 news Urbanasia di hari ini, guys!

1. Gantikan Doni Monardo, Ganip Warsito Resmi Jadi Kepala BNPB

1621929369-kepala-bnpb-ganip-warsito.jpgSumber: Ganip Warsito saat dilantik sebagai Kepala BNPB, Selasa (25/05/2021) di Istana Negara, Jakarta. (Humas Setkab/Rahmat)

Letjen TNI Ganip Warsito resmi dilantik menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggantikan Doni Monardo yang akan pensiun dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 1 Juni mendatang.

Pelantikan berlangsung sekitar pukul 10.00 WIB di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (25/5/2021).

"Saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tangung jawab," ujar Ganip mengucap sumpah seperti yang dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/5/2021).  

Ganip dilantik berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 79 P Tahun 2021 tentang Pengangkatan Kepala BNPB. Berdasarkan keputusan tersebut, Ganip akan mendapatkan hak keuangan dan fasilitas setingkat menteri.

2. Anomali Data Penerima Bansos, Ada Nama THR hingga Tahun Lahir 2060

1621919870-mensos-risma.jpeg.jpgRapat kerja Kementerian Sosial RI dengan Komisi VIII DPR RI. (Humas Kemensos)

Mensos Tri Rismaharini mengungkapkan ada beberapa data aneh dalam penerimaan bantuan sosial (bansos).

Pemaparan tersebut ia ungkapkan ketika rapat kerja Kementerian Sosial RI dengan Komisi VIII DPR RI. Rapat tersebut membahas Kebijakan Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan di Indonesia tersebut dilaksanakan di ruang rapat Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Senin (24/5/2021).

3. Giant Tutup Semua Gerai Mulai Akhir Juli 2021

1617697870-Supermarket-Aleksandarlittlewolf.jpgSumber: Ilustrasi supermarket. (Freepik/Aleksandar Little Wolf)

PT Hero Supermarket mengumumkan bakal menutup seluruh gerai Giant per 31 Juli 2021.  

Penutupan dilakukan karena perusahaan akan fokus bisnis ke merek dagang lain yang memiliki potensi pertumbuhan lebih besar dari Giant, seperti IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.

“Seperti bisnis mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Sebuah tren yang juga terlihat di pasar global," kata Direktur Utama PT Hero Supermarket, Patrik Lindvall, dalam keterangan resminya, Selasa (25/6/2021).

4. BKN Temukan 97 Ribu ASN Fiktif Terima Gaji hingga Uang Pensiun

1588323489-ASN.jpegSumber: Ilustrasi ASN. (jpp.go.id)

Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengungkap ada 97 ribu data aparatur sipil negara (ASN) fiktif yang menerima gaji hingga iuran pensiun.

Data itu didapat saat BKN melakukan pemutakhiran data ASN secara elektronik pada 2014.

"Ternyata hampir 100 ribu, tepatnya 97 ribu data misterius. Dibayarkan gajinya, dibayarkan iuran pensiun, tapi tidak ada orangnya," kata Bima dalam kick-off meeting pemutakhiran data mandiri secara virtual di Youtube #ASNKiniBeda, Senin (24/5/2021).

Bima menjelaskan Indonesia baru 2 kali melakukan pemutakhiran data ASN. Pendataan ulang pertama dilakukan secara manual pada tahun 2002. Sementara yang kedua dilakukan secara elektronik pada 2014. Kala itu, pengisian data dilakukan sendiri oleh ASN sehingga data yang dihasilkan lebih akurat.

5. KPK Sebut 24 Pegawai Dapat Dibina, 51 Lainnya Tidak Lolos TWK

1621307281-Gedung-KPK.jpgSumber: Gedung KPK (Pinterest/covesia)

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan bahwa 24 dari 75 pegawai KPK yang sebelumnya tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) masih dimungkinkan untuk dibina sebelum diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN).

"Dari hasil pemetaan asesor, kami sepakati bersama dari 75 orang itu dihasilkan bahwa ada 24 pegawai yang masih dimungkinkan untuk dibina sebelum diangkat menjadi ASN," jelas Alex di Jakarta, mengutip ANTARA, Selasa (25/5).

Sebelumnya, KPK telah menggelar rapat koordinasi bersama dengan BKN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).

Turut hadir juga pihak asesor dalam TWK tersebut. Dijelaskan pula bahwa 51 pegawai KPK lainnya tidak memungkinkan untuk dibina. Mereka tidak bisa bergabung lagi dengan KPK. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait