URnews

Tinjau Lahan Relokasi APG Semeru, Khofifah: Ini Akan Jadi Smart Village

Nivita Saldyni, Rabu, 5 Januari 2022 18.48 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Tinjau Lahan Relokasi APG Semeru, Khofifah: Ini Akan Jadi Smart Village
Image: Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau lokasi relokasi APG Semeru bersama Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Rabu (5/1/2022). (Instagram @khofifah.ip)

Lumajang - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa baru saja meninjau proyek hunian untuk setiap kepala keluarga yang rumahnya rusak berat di Kabupaten Lumajang, Rabu (5/1/2022). Ia mengatakan bahwa relokasi warga terdampak erupsi Gunung Semeru itu bakal menjadi smart village.

"Insya Allah jika semuanya selesai akan menjadi smart village atau Bumi Semeru Damai," kata Khofifah di Lumajang, Rabu (5/1/2022).

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah dan Forkopimda Kabupaten Lumajang serta pihak terkait tengah menyiapkan lahan relokasi untuk membangun hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) untuk warga terdampak APG Semeru. Nantinya, masing-masing keluarga akan mendapat bagian tanah kavling dengan ukuran 10x14 meter lengkap dengan bangunan ukuran 10x14 meter.

Sementara hari ini (5/1/2022), proses pembersihan dan pemadatan lahan sudah selesai 41 ha dari total 81 ha dengan kondisi siap dibangun. Menurutnya kecepatan Pemkab dan Forkopimda Kabupaten Lumajang dalam penanganan ini patut diapresiasi.

"Kita semua harus memberikan apresiasi yang luar biasa. Saya sendiri tidak menyangka bahwa ada percepatan yang luar biasa dan penyiapan huntara ini mulai dari proses perizinan dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, land clearing juga sangat cepat hingga sekarang sampai pada proses pemadatan akhirnya siap bangun," ungkapnya.

Ia pun menjelaskan bahwa huntara dan huntap yang akan dibangun merupakan tipe 60, di mana huntara akan dibangun di bagian belakang tanah kavling dengan luas bangunan ukuran 6x4 meter dan huntap akan dibangun di kavling bagian depan dengan ukuran 6x6 meter.

Nah lahan seluas 81 Ha yang digunakan untuk huntara dan huntap itu berada di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Lahan tersebut berkapasitas tampung sebanyak 2.000 rumah, lengkap fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas ekonomi.

"Saat ini lahan tersebut sedang dalam proses penyiapan dibangun untuk huntara seluas 40 Ha. Nantinya, tahap II lahan yang akan diproses adalah seluas 41 Ha. Proses ini melibatkan Tim Kodim 0821 Lumajang, Yon Zipur 10, BBWS Brantas, Polres Lumajang serta PUPR," jelas mantan Menteri Sosial itu.

Selain itu, pemerintah setempat juga menyiapkan lahan seluas 9,4 Ha di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo. Lahan itu masih diproses izinnya karena ada pergeseran lokasi.

"Huntara ini didesain dengan detail sehingga ketika selesai huntara ini bisa jadi kamar tambahan atau dapur bahkan dalam site plan relokasi ini akan ada fasilitas ibadah, pendidikan, ekonomi bahkan GOR. Hasilnya, huntara ini akan menjadi prototype bagi huntara-huntara di daerah lain," kata Khofifah.

"Selain itu, huntara ini akan bisa menggerakkan ekonomi para penghuni di sini karena ada sektor ekonomi yang disiapkan sesuai dengan kultur masyarakatnya yaitu berkebun, bertani dan beternak. Di mana, akan ada peternakan yang disiapkan di area ini. Saat ini juga sedang dibangun akses jalan, saluran air serta aliran listrik," sambungnya.

Dan yang tak kalah penting, kata Khofifah, area ini jauh dari aliran lahar dingin maupun awan panas guguran Semeru.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait