Nindy Beberkan Bukti KDRT Suami: Luka Lebam hingga Rambut Rontok
Jakarta - Penyanyi Nindy Ayunda mendatangi Komnas Perempuan dengan membawa bukti-bukti kekerasan rumah tangga (KDRT) yang dialami dari sang suami, Askara Parasady Harsono.
Nindy mengaku sudah mengalami KDRT sejak awal menikah dengan Askara. Dia juga mengatakan, sempat memilih untuk menutupi hal tersebut karena tak ingin rumah tangganya kandas, namun lama kelamaan dia tak tahan.
"Dari awal nikah sudah begitu. Aska sudah memiliki emosional yang nggak bisa dikontrol. Aska tahu hal itu dan saya lama-lama ketakutan dan lelah," ungkap Nindy, saat ditemui wartawan di kantor Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/2/2021).
Bahkan, Nindy menyebut, permasalahan kecil pun bisa menjadi besar hingga terjadi kekerasan. Baik secara fisik maupun verbal.
"Hal kecil pun, malah sepele menurut kita itu dia bisa marah. Dari secara verbal, secara fisik sudah kenyang lah," kata dia lagi.
Nindy pun membeberkan bukti-bukti berupa foto KDRT yang dialaminya. Dari situ terlihat bahwa Nindy mengalami luka lebam pada bagian pipi dan tangan.
Selain itu, Nindy juga mengalami kekerasan hingga membuat rambutnya rontok akibat dijambak.
Sumber: Nindy Ayunda Alami KDRT oleh Sang Suami. (Instagram @makrumpita)
Ungkap Perselingkuhan Askara
Pada kesempatan itu, Nindy juga mengungkap bahwa rumah tangganya itu semakin kacau setelah mendapati Askara selingkuh.
Kala itu, Nindy baru tahu soal perselingkuhan sang suami pada 2018, padahal Askara telah berselingkuh darinya sejak 2015.
"Saya mendapati Aska berselingkuh dari 2015, dan saya mengetahui di tahun 2018. Jadi akhirnya berubah perasaan pernikahan itu," kata Nindy.
Nindy mengatakan, dia sendirilah yang memergoki perselingkuhan Askara. Dia menangkap basah perselingkuhan tersebut setelah melihat ponsel milik Askara.
Tak tahan dengan KDRT dan perselingkuhan sang suami, Nindy pun memutuskan untuk mengakhiri rumah tangga yang telah dibina sejak 2011 itu. Dia memutuskan untuk mengakhirinya pada Desember 2020.
Dia pun merasa sudah cukup bersabar, dan memilih jalur hukum sebagai jalan terbaik bagi persoalannya dengan Askara.