Nora Alexandra Diserang Netizen, Jerinx: Narasi Pelumpuh Rumah Tangga

Jakarta - I Gede Ari Astina alias Jerinx buka suara soal curhatan sang istri, Nora Alexandra, yang mengaku diserang netizen karena ulahnya.

Sebelumnya Nora sempat membuat heboh media sosial lantaran ikut dihujat karena postingan Jerinx tentang COVID-19. Dia juga diminta menasihati sang suami agar tidak sembarangan mengkritisi COVID-19.

Drummer band Superman Is Dead itu menilai serangan tersebut merupakan upaya sejumlah pihak untuk membungkam dirinya, dengan cara menghancurkan rumah tangganya.

"BUZZER & NARASI PELUMPUH RUMAH TANGGA. Sejak kemarin, akun istri saya @ncdpapl diserang oleh (kebanyakan) akun buzzer/fake dengan 0-10 followers. Menilai dari narasi yang mereka gunakan, serangan ini terlihat terkoordinir; polanya sangat terbaca; lemahkan mental istri JRX agar JRX ditegur/disuruh stop bersuara," tulis Jerinx, Selasa (22/6/2021).

Musisi 44 tahun ini pun menegaskan bahwa cara tersebut tidak akan berhasil. Sebab dia yakin istrinya memiliki mental yang kuat. Tak hanya itu, Jerinx juga menyebut Nora tak akan ragu menyeret siapapun yang merendahkan atau memfitnah dirinya ke ranah hukum.

"Untuk para buzzer, ketahuilah pola narasi kalian tidak pernah mempan. Mental istri saya sekuat baja dan dia tidak pernah ragu menyeret siapapun yg merendahkan/memfitnah dia ke ranah hukum. Dan ketahui juga, istri saya memiliki jauh lebih banyak jaringan tim hukum dibanding saya," lanjutnya.

Sementara di postingan lain, Jerinx mengatakan bahwa dia hanya akan mengkritisi isu-isu yang disetujui oleh Nora. Tujuannya untuk menghindari bui seperti yang dia alami sebelumnya. Apalagi saat ini mereka sedang program untuk memiliki buah hati.

"Sesuai 'kesepakatan' dengan istri, saya hanya mengkritisi isu-isu yang juga disetujui oleh istri, ini tentunya agar tak lagi berujung bui. Terlebih saat ini kami SEDANG dalam program memiliki baby," tulis Jerinx.

Lebih jauh, Jerinx menjelaskan alasannya mengkritisi COVID-19 adalah untuk kepentingan masyarakat Bali yang sangat terdampak pandemi.Dia ingin kondisi sosial ekonomi Bali yang lumpuh bisa kembali normal seperti dulu.

"Jujur ya, misal Juli ini Pariwisata Bali KEMBALI batal dibuka, saya tetap bisa hidup ENAK kok, ada PULUHAN TAWARAN TV sudah saya tolak sejak saya bebas. Saya bisa aja milih bersikap bodo amat sama cvd dan hidup dalam gelembung kenyamanan TAPI SAYA SADAR SAYA TIDAK TINGGAL DI BALI SEORANG DIRI. INI BALI BUKAN IBU KOTA YANG SOK KERAS CUMA BISA MIKIRIN ISI PERUT SENDIRI-SENDIRI!" jelasnya.