URnews

Odong-odong Tertabrak Kereta Tewaskan 9 Orang, Begini Fakta-faktanya

Nivita Saldyni, Selasa, 26 Juli 2022 19.29 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Odong-odong Tertabrak Kereta Tewaskan 9 Orang, Begini Fakta-faktanya
Image: Odong-odong yang kecelakaan di Desa Silebu, Kragilan, Serang, Banten pada Selasa (26/7/2022) (Foto: PMJ News)

Banten - Sebuah odong-odong tertabrak kereta di perlintasan tanpa palang di Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (26/7/2022) siang. Akibatnya sebanyak sembilan orang tewas dalam kecelakaan maut itu.

Untuk tahu lebih lanjut terkait kecelakaan maut tersebut dan perkembangan penanganannya, berikut Urbanasia rangkum fakta-faktanya untuk kamu:

Kronologi Kejadian

Kecelakaan maut ini telah dikonfirmasi oleh Kapolres Serang AKBP Yudha Satria. Ia membenarkan telah terjadi kecelakaan di perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu sekitar pukul 11.00 WIB.

Ia menjelaskan, saat kejadian odong-odong yang dikendarai JL (27) itu mengangkut sebanyak 20 orang penumpang yang terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Penumpang ini berasal dari Kampung Cibetik, Desa Pabuaran, Kecamatan Walantaka.

"JL (27) mendapat penumpang di Kp. Cibetik, Desa Pabuaran, Kecamatan Walantaka dan berencana membawa penumpang melalui rute tujuan Kp. Cibetik - Ds. Silebu - Ds. Sukajadi - Ds. Sentul dan kembali ke Kp. Cibetik," ungkap Yudha dalam keterangannya.

Sesampainya di perlintasan tanpa palang pintu di Silebu, tiba-tiba kereta datang dari arah Serang - Rangkasbitung. Kereta pun menyambar bagian belakang samping kiri odong-odong yang melintas dari Walantaka ke Kragilan itu. Odong-odong itu pun terpental sekitar 10 meter dan membuat para penumpang terlempar.

"Odong-odong yang dikendarai JL dan penuh penumpang itu terseret dan terpental hingga sebagian bodinya hancur," imbuhnya.

Setelah mendapatkan laporan, Satlantas Polres Serang pun langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penanganan dan evakuasi.

9 Korban Meninggal Dunia, 10 Orang Luka-luka

Akibat kecelakaan ini, sebanyak sembilan orang dilaporkan meninggal dunia dan 10 orang lainnya luka-luka. Adapun korban meninggal dunia terdiri dari enam orang dewasa dan tiga anak-anak.

"Korban meninggal dunia dilarikan ke RSUD Dr. Drajat Prawira Negara, sedangkan korban luka dilarikan ke Puskesmas Silebu," jelasnya.

"Kerugian materi sebanyak Rp 3 juta,” sambungnya.

Berikut data lengkap korban luka dan meninggal dunia dalam kecelakaan kereta vs odong-odong di Serang, Selasa (26/7/2022):

Korban Luka, sudah pulang ke rumah

1. Hanipah Sapitri (5)
2. Dinari/Putri (6)
3. Kiki (3)
4. Jahira (3)
5. Aini 7 Bln
6. Pirda (4)
7. Kila (5)
8. Tisa 8 Bln
9. Bilkis (4)
10. Jikri (4).

Korban Meninggal:

1. Saptiah (50)
2. Sawiah (60)
3. Tanis (45)
4. Azizah Atiah (2)
5. Kadilah (49)
6. Sunenah (55)
7. Yanti (25)
8. Ismawati (9)
9. Amanda (2).

Pengemudi Odong-odong Diamankan Polisi

Pengemudi Odong-odong Diamankan Polisi

Sang sopir odong-odong berinisial JL selamat dari kecelakaan maut itu. Ia dilaporkan tak mengalami luka. 

Yudha pun menambahkan saat ini JL sudah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut. Sementara untuk  olah TKP dilakukan pihaknya bersama Polda Banten.

“Satlantas Polres Serang telah mengamankan pengemudi odong-odong JL untuk dimintai keterangan dalam rangka penyelidikan serta akan melakukan olah TKP bersama Tim Trafic Accident Analyst (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Banten,” terang Yudha.

Polisi Bakal Koordinasi dengan Pemerintah Setempat untuk Pasang Palang Pintu

Tak ingin kejadian serupa terulang kembali, Yudha memastikan pihaknya bakal berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan PJKA. Tujuannya agar perlintasan kereta api itu bisa dipasangi palang pintu. 

”Pihak kepolisian akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat dengan PJKA agar membuat palang pintu perlintasan kereta api sehingga dapat mengantisipasi agar kejadian tidak terulang,” ungkap Yudha.

Ia pun mengingatkan, odong-odong sebenarnya tak boleh digunakan di jalanan umum karena bukan peruntukannya. Untuk itu ia berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bersama dan pengingat bagi para orang tua untuk lebih berhati-hati.

“Saya tegaskan, kendaraan odong-odong tidak diperbolehkan digunakan di jalanan umum karena bukan peruntukannya. Saya berharap agar orang tua tidak membiarkan anaknya ikut naik odong-odong yang melintasi jalan raya,” pungkasnya. 

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait