OnlyFans Larang Konten Vulgar Mulai 1 Oktober 2021

Jakarta - OnlyFans, platform berlangganan yang berasal dari London ini resmi melarang konten seksual yang vulgar mulai 1 Oktober 2021.

Padahal, OnlyFans diketahui secara umum sebagai platform yang kebanyakan menyediakan konten pornografi. Para pembuat konten pun dapat memperoleh uang dari pengguna yang berlangganan konten mereka.

Dilansir Bloomberg, perubahan kebijakan ini diperlukan karena tekanan yang meningkat dari mitra perbankan dan penyedia pembayaran. Terlebih, OnlyFans juga tengah mencoba mengumpulkan dana dari investor luar dengan valuasi lebih dari $1 miliar atau setara Rp 14,4 triliun.

"Untuk memastikan keberlangsungan jangka panjang platform kami, dan terus menjadi tuan rumah bagi komunitas kreator dan fans yang inklusif, kami harus mengembangkan pedoman konten kami," terang OnlyFans.

Awalnya, perusahaan ini dipuji karena memfasilitasi pekerja seks platform yang aman untuk melakukan pekerjaan mereka di tengah stigma yang melekat.

Tahun lalu saja, OnlyFans berhasil meraup keuntungan lebih dari $2 miliar atau setara Rp 28,9 triliun.

Kebijakan baru OnlyFans ini tentu saja membuat kecewa para penggunanya, salah satunya adalah Silfy (bukan nama asli). Cewek 30 tahun ini mulai membuat konten di OnlyFans beberapa tahun yang lalu dan bergantung pada platform ini untuk membayar tagihannya.

“Kalau dilihat dari semua promonya, mereka (OnlyFans) tidak mempromosikan kita (pekerja seks) sama sekali. Saya mulai menyadari ada penurunan besar dalam mempromosikan orang-orang yang melakukan pekerjaan seks,” ujarnya.