Tesla Jual Bitcoin Senilai Rp 14 Triliun, Ada Apa?
Jakarta - Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla, dilaporkan menjual 75 persen kepemilikan Bitcoin-nya.
Total koin yang dijual Tesla setara 936 juta dolar AS atau sekitar Rp 14 triliun. Namun, Tesla tetap memiliki sisa koin yakni setara 218 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,2 triliun.
Pada Februari tahun lalu, Tesla mengumumkan bahwa pihaknya akan segera menerima pembayaran menggunakan Bitcoin untuk kendaraan mereka. Saat itu, Tesla sendiri baru membeli cryptocurrency senilai 1,5 miliar dolar AS.
Pengumuman Tesla mendorong sejumlah harga cryptocurrency naik. Elon Musk pun seketika dianggap sebagai 'leader' kripto. Sayangnya, Tesla tiba-tiba mengumumkan bahwa rencana menerima pembayaran melalui koin kripto dibatalkan.
Aksi Tesla menjual Bitcoinnya berimbas pada pasar kripto, terutama Bitcoin dan Dogecoin. Pasalnya, dua koin ini sering didukung oleh Elon Musk secara pribadi lewat twitnya.
Sementara itu, CFO Tesla Zachary Kirkhorn mengatakan bahwa alasan Tesla menjual kepemilikan Bitcoin adalah untuk memaksimalkan kas selama ketidakpastian lockdown COVID-19 di Cina.
“Kami tentu terbuka untuk meningkatkan kepemilikan Bitcoin di masa depan. Jadi ini tidak boleh dianggap sebagai beberapa keputusan tentang Bitcoin. Hanya saja kami khawatir tentang likuiditas keseluruhan untuk perusahaan mengingat penutupan COVID di China,” ucap Zachary Kirkhorn.
Sebagai informasi, pada laporan pendapatan kuartal kedua, Tesla memperoleh laba 2,26 miliar dolar AS, nilainya jauh dari target perusahaan.