URstyle

Pakai Piyama saat WFH Bikin Kesehatan Mental Terganggu, Benarkah?

Kintan Lestari, Kamis, 4 Februari 2021 17.27 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pakai Piyama saat WFH Bikin Kesehatan Mental Terganggu, Benarkah?
Image: Ilustrasi bekerja di rumah memakai piyama. (Freepik/ansiia)

Jakarta - Pandemi COVID-19 membuat masyarakat diminta untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) guna mengurangi penyebaran wabah.

Awal-awal sih banyak yang senang dengan metode ini karena mereka bisa bangun lebih siang, bisa kerja cuma pakai piyama atau baju santai, dan suasana kerja lebih fleksibel. 

Namun lama-lama banyak yang mengeluh, baik mereka yang punya anak maupun yang single. Pasalnya beberapa orang menilai WFH membuat mereka merasa lelah dan stres. 

Banyak juga yang merasa kesehatan mental mereka terpengaruh karena WFH. Dan itu berkaitan dengan pemakaian piyama saat bekerja. 

Lah kok bisa? Memang apa hubungannya? Daripada bingung, cek pembahasannya di bawah ini!

Medical Journal of Australia (MJA) tahun lalu melakukan studi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dan kesehatan mental, dan salah satu faktornya adalah memakai piyama.

Penelitian dilakukan dengan mensurvey 163 partisipan yang terdiri dari staf (ilmuwan dan non-ilmuwan) dan mahasiswa di lima lembaga penelitian medis di Sydney selama 30 April-18 Mei 2020.

Survey mereka menemukan mengenakan piyama tidak terkait dengan perbedaan dalam perubahan produktivitas. Namun, mengenakan piyama lebih sering dikaitkan dengan laporan kesehatan mental yang lebih buruk.

Lebih banyak peserta, yakni 59% partisipan, yang mengenakan piyama di siang hari setidaknya satu hari dalam seminggu melaporkan bahwa kesehatan mental mereka menurun saat bekerja dari rumah. Sementara 26% partisipan yang tidak mengenakan piyama selama WFH tidak mengalami perubahan mental.

Akan tetapi studi yang dilakukan tidak dapat menentukan apakah mengenakan piyama adalah penyebab atau konsekuensi dari penurunan kesehatan mental. 

Apresiasi terhadap efek pakaian pada kognisi dan kesehatan mental terus meningkat, seperti yang diamati pada pasien rumah sakit. Para pasien di rumah sakit yang mengenakan pakaian sehari-hari, dan bukan baju pasien, keparahan depresinya berkurang.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait