URnews

Pakar Sebut Deklarasi Giring 'Nyapres' untuk Dongkrak Popularitas Politik

Nunung Nasikhah, Selasa, 25 Agustus 2020 16.12 | Waktu baca 3 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pakar Sebut Deklarasi Giring 'Nyapres' untuk Dongkrak Popularitas Politik
Image: Pakar Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Wawan Sobari. (Dok. KemenPAN-RB)

Malang – Kabar pencalonan Giring Ganesha, mantan vocalist Nidji, sebagai Presiden 2024 cukup menarik perhatian banyak pihak.

Karirnya sebagai musisi dan kiprahnya dalam dunia politik yang masih tandus tentu menjadi pertanyaan banyak orang tentang apa yang menjadi latar belakang Giring hingga mengumumkan rencana pencalonan dirinya sebagai Presiden 2024.

Pakar Ilmu Politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Wawan Sobari juga ikut buka suara soal kabar yang cukup kontroversial tersebut.

Pria yang akrab disapa Wawan tersebut menduga, deklarasi Giring nyapres merupakan sebuah upaya mendongkrak popularitas politik, baik untuk pribadi Giring maupun partai pengusungnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Saya nggak tahu apakah itu sudah keputusan partai atau hanya sekedar untuk mulai memperkenalkan diri ya. Jadi itu yang menurut saya belum clear,” kata Wawan saat dihubungi oleh tim Urbanasia melalui sambungan telepon pada Selasa (25/8/2020).

“Karena kalau secara formal kan sebenarnya PSI tidak bisa mencalonkan sendiri gitu kan. Kecuali kalau UU (undang-undang)-nya dirubah bahwa tidak ada lagi presidential threshold yang 20 persen itu, baru dia siapa pun bisa,” imbuh Wawan.

Dengan ketidakmampuan PSI memperoleh batas persentase presidential threshold tersebut, maka Wawan berpendapat bahwa deklarasi Giring nyapres kemungkinan lebih para marketing politik.

“Jadi kalau dari sisi formal dia (Giring) susah, jadi ya bagi saya itu hanya untuk publikasi dia (Giring) atau publikasi PSI aja. Kalau itu memang sudah jadi kesepakatan dengan PSI, dengan sepengetahuan PSI maka itu ya bisa jadi popularitas dia untuk individu dan PSI,” ujar Wawan.

Selain itu, menurut Wawan, deklarasi Giring nyapres yang dilakukan saat ini bisa jadi dinilai sebagai cara promosi yang tepat, di saat belum banyak pihak yang memperkenalkan diri untuk mencalonkan diri sebagai Presiden 2024.

“Disaat orang belum ada yang menyampaikan atau mencalonkan menjadi capres, dia sudah memulai duluan. Itu kan kemudian boleh dibilang ya dia (Giring) start duluan lah untuk memperkenalkan diri untuk mengangkat popularitasnya,” ucap Wawan.

“Jadi kalau saya melihat ini lebih ke popularitas, popularitas politik ya tentunya dibanding yang lain, karena bagaimanapun ini cara publikasi yang dinilai tepat,” sambungnya.

Wawan juga tak menampik juga sudah saatnya nanti, Giring bisa benar-benar mencalonkan diri sebagai Presiden 2024. Terlebih jika ada perubahan mengenai batas Presidential Threshold dalam Undang-undang.

“Tidak ada masalah jika misalnya Giring mengatakan bahwa dirinya sudah didukung oleh parta-partai besar. Cuma kan tahapan itu belum dimulai. Secara formal tahapan itu belum dimulai,” ucap Wawan.

“Dan tahapannya itu pun saya lihat banyak mendorong untuk banyak diubah. Terutama soal presidential threshold. Jadi apapun masih bisa dilakukan, masih mungkin terjadi segala sesuatu,” lanjutnya.

Di luar pro kontra yang terjadi, Wawan tak menampik bahwa siapa saja bisa mencalonkan diri sebagai calon presiden asal memenuhi syarat yang telah ditentukan dalam Undang-undang.

“Background itu tidak menjadi masalah, siapa pun punya kesempatan konstitusi, yang penting dia memenuhi syarat pendidikan sesuai dengan UU kan berarti tidak masalah,” pungkasnya.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait