URnews

Pakar Sebut Indonesia Masuk Fase Endemi COVID-19 Tidak Akan Lama Lagi

Rizqi Rajendra, Rabu, 23 Maret 2022 18.41 | Waktu baca 2 menit
WhatsApp ShareFacebook ShareTwitter ShareLinkedin Share
Pakar Sebut Indonesia Masuk Fase Endemi COVID-19 Tidak Akan Lama Lagi
Image: Ilustrasi - Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). (ANTARA)

Jakarta - Prof Zubairi Djoerban menyebut bahwa Indonesia akan segera masuk fase endemi COVID-19 dalam waktu dekat ini.

Kendati demikian, Zubairi menyebut bahwa endemi bukan berarti situasinya tidak ada COVID-19 sama sekali. Menurutnya, COVID-19 akan tetap ada, tetapi dampaknya tidak terlalu signifikan.

"Endemi itu bukan berarti situasinya tak ada COVID-19 sama sekali. Bukan berarti juga kita enggak berpikir tentang COVID-19 lagi," ujarnya melalui akun Twitter @ProfesorZubairi, Selasa (22/3/22).

"Penyakit ini tetap ada. Statis. Tak terlalu meningkat, tak terlalu turun dan tak ada lonjakan besar yang tak terduga seperti tahun-tahun sebelumnya," sambungnya.

Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar IDI tersebut juga menjelaskan, contoh penyakit yang kini menjadi endemi yaitu TBC dan malaria. Kedua penyakit itu masih bisa menyebabkan kematian yang cukup tinggi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa saat masuk fase endemi, COVID-19 juga masih bisa membuat orang meninggal, meskipun tidak secepat tahun-tahun sebelumnya.

"Kapan endemi COVID-19 di Indonesia terjadi? Tidak akan lama lagi. Sekitar tiga bulan. Semoga. Bismillah," kata Zubairi.

Zubairi juga menilai bahwa untuk saat ini, COVID-19 tidak akan bisa diberantas total. Tetapi, melihat situasi transisi dari fase pandemi masuk ke fase endemi, COVID-19 tidak lagi menjadi krisis dan bisa lebih terkelola.

Ada beberapa faktor yang dapat berperan untuk segera menuju fase endemi, di antaranya adalah tingkat rawat inap dan kematian, beban sistem kesehatan, jumlah kasus baru, positivity rate, dan vaksinasi.

Selain itu, perlu didukung kebijakan pemerintah yang baik, perilaku masyarakat yang disiplin, serta pengobatan baru.

Komentar
paper plane

Berita Terkait
    Berita Terkait